part 40

5.9K 144 7
                                        

jangan lupa follow, vote, share, and KOMEN ya


HAPPY READING GUYS! SEMOGA SUKA :V


Alea mengerjapkan matanya perlahan, ia melihat sekeliling dan sadar sekarang ia bukan berada di kamarnya tapi di kamar Rasgan.

Kepalanya sudah tidak terasa sakit lagi, demamnya juga sudah turun, hanya saja ia masih merasa sedikit mual dan lapar karena terakhir ia makan adalah tadi pagi.

Ia melihat ke arah jam didinding yang berada di atas di dinding kamar tersebut, pukul Sembilan malam.

"Shhh..." Alea merasakan payudaranya di hisap.

Dia melihat ke arah bawah dan baru sadar jika Rasgan masih berada di sebelahnya dan sedang tertidur pulas, yang membuat Alea kesal adalah kegiatan laki-laki itu yang tidak kunjung usai menghisap putting nye sejak beberapa jam lalu bahkan saat sedang teridur pulas seperti sekarang.

Rasa lapar yang ia rasakan semakin menjadi, ia memtuskan untuk pergi ke dapur.

Butuh usaha dan kesabaran ekstra agar kekasihnya tidak terbangun hingga akhirnya ia berhasil melepaskan diri dari Rasgan, laki-laki itu sedikit terusik namun kembali pulas dengan posisi yang sama seperti sebelumnya. Segera ia turun dari tempat tidur, menoleh ke kanan dan kikir mencari celana pendeknya yang tidak jadi ia kenakan tadi. Selain itu ia juga memakai kembali bra nya yang di lempar asal oleh kekasihnya itu, dengan santai ia membuka bajunya, memakai kemabli bra nya, kemudian memakai kembali bajunya.

Melirik ke arah Rasgan yang masih tertidur pulas, ia mendekat lalu mengelus pelan dahi laki-laki itu sebelum melangkah menuju dapur untuk mencari makanan.

Keluar dari kamar dan melihat sekeliling, ia hamper lupa bahwa teman-temannya tadi ada disini namun kemana mereka pergi sekarang? Dan juga kenapa tidak memberitahu ia dan Rasgan terlebih dahulu jika memang mereka pamit pulang.

Apa mereka tidur terlalu nyenyak hingga suara teman-temannya berpamitan tidak terdengar?

Hal itu ia pikirkan nanti, sekarang yang perlu ia lakukan adalah mencari makanan yang mungkin ada di dapur Rasgan.

"Coba liat kulkas dulu deh" Alea bicara pada dirinya sendiri.

Ia membuka kulkas dan tidak melihat ada makanan atau cemilan sama sekali, ia hanya melihat ada empat kaleng soda dengan merk yang sama.

Kecewa dengan penglihatannya, Alea beralih kea rah laci-laci kecil di dapur tersebut namun haslinya nihil. Semua nya kosong, tidak ada makanan atau apapun yang bisa di makan oleh gadis itu.

Dia jadi ingin menangis sekarang, ia tidak tega jika harus membangunkan Rasgan dan menanyakan soal makanan kepada laki-laki itu. Tapi perut nya benar-benar lapar sekarang, dan tak lama dari itu air matanya keluar sendiri. Alea kesal karena dirinya yang tiba-tiba cengeng hanya karena ia lapar, ia tidak tahu harus apa.

"Apa gue telpon Lemy aja ya buat anterin makanan kesini?" Tanyanya pada diri sendiri, namun ide itu ia tepis karena merasa kasihan dengan Lemy yang mungkin sedang istirahat karena hari sudah malam.

"Ben!"

Tiba-tiba ia teringat dengan laki-laki itu, dia akan menghubungi Ben untuk di mintai tolong membelikannya makanan, meski terdengar hanya ada maunya tapi ia ingat kata laki-laki itu yang mengatakan jika butuh bantuan dirinya bisa menghubungi laki-laki itu.

Jam dinding menunjukan pukul sepuluh malam, ia ragu menghubungi Ben tapi perutnya tidak bisa di ajak kompromi saat ini.

Sekarang dia berada di kamar Rasgan tujuannya adalah mengambil ponselnya untuk menghubungi Ben. Hal pertama yang ia cari adalah tas sekolahnya karena ia meletakkan ponselnya di dalam tas, setelah melihat tas nya dengan perlahan ia membukan resleting tas tersebut agar tidak membangunkan Rasgan.

Cool and ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang