part 29

7K 165 9
                                        

"Gue cemburu Ai"

Alea speechless mendengarnya, tidak menyangka Rasgan akan mengatakan hal itu. Jantungnya berdebar kencang, hatinya begitu senang membuncah, kekasihnya cemburu itu hal yang Alea yakinin sebelumnya hanya khayalan semata namun sekarang jadi kenyataan.

Ia berdehem untuk menelan ludah nya karena tenggorokannya terasa kering.

"Ekhem, kenapa cemburu?"

"Gaboleh?"

"ih boleh lah tapi maksudnya tumben, biasanya mau aku deket sama siapa aja kami ga perduli"

"Emang gue segitu jahatnya?"

"Eh, bukan gitu maksud aku"

Rasgan mengacak rambut Alea sambil tersenyum, "Bercanda, Lo lucu kalo lagi gini beda kalo lagi marah"

Untuk yang kesekian kali nya hati Alea terasa berdebar-debar, dia tidak tahu harus mengeluarkan kata-kata apa untuk membalas ucapan Rasgan. Ini terlalu mengejutkan baginya, kejadian ini tidak pernah ter-list dari daftar harapan nya terhadap Rasgan mengingat sikap dan sifat laki-laki itu.

Tanpa membalas Alea lanjut mengobati luka di sudut bibir Rasgan yang membuat nya kembali meringis luka yang ia terima cukup parah.

Sambil menekan-nekan pelan luka Rasgan, Alea merutuki dirinya yang malah memuji kekasihnya yang masih amat sangat tampan meski tertutup luka seperti itu. Rahang tegas dan aura cool nya seakan tidak hilang meski bisa di katakan kondisi laki-laki itu sedang lemah.

Oh God! Alea ingin teriak rasanya sekarang karna sejak Rasgan memajukan jarak mereka tadi hingga detik ini belum ada pergerakan atau tanda-tanda dari kedua nya untuk saling mundur.

"Kenapa muka Lo merah?"

"Eh! Hah?" Wajah kaget sekaligus bingung tercetak jelas hingga membuat Rasgan gemas melihatnya.

"Astaga gemes banget si Lo kalo lagi kaya gitu ekspresi nya"

Ia mengacak rambut Alea lagi yang membuat debaran di dada nya semakin menggila, dia tahu ini tidak baik untuk kesehatan jantung nya harus dan menghentikan semua ini.

"Selesai"

Alea langsung mundur untuk membuat jarak dengan Rasgan, ia melekatkan kembali kapas yang ia gunakan untuk mengobati luka kekasihnya itu di atas meja lalu mengambil tas nya yang tergeletak tepat berada di samping nya lalu berdiri.

"Udah malem, aku pulang dulu ya kamu cepet sembuh" ia menyentuk pipi Rasgan dan mengelusnya pelan sambil tersenyum.

Sebelum melepas tangannya dari pipi Rasgan, laki-laki itu menahan tangan Alea yang masih berada di pipinya dengan satu tangannya yang balik mengelus punggung tangan nya.

Menatap Alea dengan pandangan yang sulit di artikan, saat ini ia bingung harus bersikap apa pada wanita yang berstatus sebagai kekasihnya itu. Bahkan ketika ia sudah sangat menyakitinya nya Alea masih mau memaafkan, mengobati lukanya, dan tersenyum sambil berucap lembut padanya.

"Gue anter"

Alea melirik arloji di tangannya dan menggeleng, "gausah, ini udah jam sebelas malem nanti kamu balik nya kemaleman"

"Yaudah Lo nginep sini"

"Gabisa sayang, Lemy pasti lagi nunggu aku di rumah"

"Gue anter atau Lo nginep disini", Rasgan tetap kekeuh dengan permintaannya.

"Kalo nginep disini juga aku gak ada baju jadi aku pulang aja tapi gausha di anter"

Alea mengela nafas pelan lalu kembali tersenyum sambil mengelus kepala Rasgan dengan sayang.

Cool and ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang