part 7

7.2K 216 1
                                    

"Sory"

Alea yang sedang memakan makanannya lahap menghentikan gerakannya dan menatap Dipta yang melihatnya dengan raut wajah bersalah.

"Lost kontrol Sav, gue khawatir tadi" sambungnya lagi.

Ya ampun, Alea pikir ada hal penting yang membuat Dipta merasa bersalah seperti itu.

"Tumben tuh muka melas, biasa nya bodo amat" ejek nya agar Dipta tidak terlalu merasa bersalah.

"Ada Rasgan tadi"

"Lucu banget sih sepupu gue ini" ringisan terdengar saat Alea mencubit kedua pipi Dipta, "udah gak usah di pikirin, gue paham Lo khawatir"

Lalu setelahnya Alea melanjutkan aksi makan nya, ia memang agak gelisah memikirkan tanggapan Rasgan dan teman-teman nya nanti tapi ia berusaha menepiskan hal itu. Ia akan menjelaskan nya pada Rasgan nanti, walaupun harus bohong, tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya pada Rasgan, setidaknya tidak dalam waktu dekat ini.

Ia tak mau melewatkan acara memakan makanan kesukaannya hanya karena pertemuan tadi.

"Abis ini jadi main?" Melihat Alea mengelus-elus perut nya karena kekenyangan membuat Dipta bertanya, takutnya Alea akan berubah fikiran dan memilih pulang.

"Jadi dong, Lo udah bayar kan?" dia berdiri lalu mengambil tas nya di atas meja.

"Udah tadi, yuk!" Dengan menggandeng tangan Alea, Dipta pergi meninggalkan restaurant tersebut.

Funcity menjadi pilihan utama mereka untuk bermain, disana mereka memainkan banyak permainan, bahkan Dipta harus tiga kali antri untuk membeli koin sesuai keinginan Alea.

Uang bukan masalah memang, apalagi untuk Alea sepupu yang paling ia sayang, apapun akan Dipta lakukan agar Alea tetap tersenyum.

Jadilah ia membiarkan Alea tertawa selama mereka di tempat itu.

"Karaoke yuk" Alea menarik tangan Dipta untuk memasuki salah satu bilik karaoke yang tersedia disana.

Ia memasukan koin kalau memilih lagu yang ia inginkan, Dipta tak suka bernyanyi Alea tahu itu, ia memang sengaja mengajak Dipta. Membayangkan wajah Dipta yang jengah dan malas membuat Alea bersemangat, apalagi jika nanti ia meminta Dipta bernyanyi.

"Nih" diserahkan nya mic pada Dipta.

"Jangan bercanda dong Sav" ya Tuhan ingin rasanya Alea tertawa, wajah Dipta benar-benar melas saat ini.

"Pokoknya ikut nyanyi"

"Engga mau ah"

"Harus"

"Engga"

"Harus Pradipta!"

"Engga Caviersava!"

"Bilang nya aja 'apa sih yang engga buat Lo princess' tapi disuruh ikut nyanyi aja gak mau" ia memakai jurus andalan nya, memasang wajah sedih.

Dipta luluh, Alea tahu itu.

"Ck, yaudah iya"

Mana tega ia melihat Alea seperti itu.

Dalam hati Alea bersorak gembira, acara memilih lagu pun selesai. Begitu lagu di putar Alea langsung meminta Dipta bernyanyi.

Sial! Dia benar-benar jengah saat ini, suara berisik yang di timbulkan dari nada lagu itu membuat ia ingin segera keluar dari tempat ini.

"Nyanyi buruan, masa cuma gue yang nyanyi"

Sambil melirik Alea, Dipta bernyanyi, tidak terlalu lancar memang tapi setidaknya bisa mengimbangi suara Alea yang begitu lancar bernyanyi.

Cool and ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang