"PAH!"
Rasgan meninggikan suaranya setelah mendengar ucapan dari ayah nya yang membuat ia sangat kesal, untung saja ruang kerja ayah nya yang saat ini mereka tempati kedap suara jadi tidak akan di dengar oleh Alea dan ibu nya di bawah.
Zeindhan menghela nafas, "papah sama mamah udah ga bakal maksa kamu lagi jadi kenapa kamu marah?"
"Aku gamau bahas ini"
"Come on son, dulu kamu yang mohon-mohon kenapa sekarang kaya gamau hm?"
"Aku cuma males bahas"
Ia tidak mengerti jalan pikiran ayah nya itu, membahas hal yang sangat sensitif di saat seperti ini.
Ingin marah pun Rasgan tidak bisa karena ayah nya berkata benar, seharusnya Rasgan senang mendengar hal yang ia tunggu-tunggu sejak lama. Dua tahun ini Rasgan selalu membujuk orangtua nya untuk berhenti memaksa nya melakukan sesuatu yang ia tidak suka namun mereka tetap memaksa hingga ia tidak punya pilihan lain selain menurut.
Seharusnya ia senang namun entah kenapa hari ini pria itu enggan membahas hal ini.
"Kamu cinta sama dia?" Tanya Zeindhan kepada putra nya yang sedang berdiri di hadapannya.
"Papah rasa jawaban kamu iya" lanjutnya setelah melihat keterdiaman putranya itu.
"Engga"
"Kamu harus kasih tau dia Ga"
"Kasih tau?" Ulang Rasgan menatap ayah nya nyalang.
"Kenapa? kalau kamu ga sayang seharusnya kamu ga masalah kasih tau dia yang sebenernya"
"Papah serius ngomong gitu? Setalah semua ini?"
"Papah cuma bicara kenyataan"
"Kenyat—"
tok.. tok.. tok...
"Pah, Gaga, kalian ngapain lama banget di dalem makan malam udha siap tuh"
Panggilan dari Savira menghentikan ucapan Rasgan yang akan ia lontarkan kepada sang ayah.
"Mamah kamu manggil, turun dan bilang papah nyusul"
Rasgan tak menjawab dan langsung pergi dari ruang kerja ayahnya. Dia membuka pintu dan terlihatlah wajah sang ibu yang tersenyum, mengingatkan Rasgan pada kenyataan bahwa ibu nya terlihat sangat cantik dan awet muda di umur nya yang menginjak kepala empat.
Meskipun jarang bicara dengan ibu nya, Rasgan sangat menyayangi wanita yang sudah melahirkannya itu. Sifat dan nada bicara nya memang terkesan cuek namun hal itu tidak membuat rasa sayang untuk orangtua—tetutama ibunya— berkurang sedikitpun.
"Papah kamu mana kok ga ikut keluar?"
"Nyusul katanya" balas Rasgan singkat.
Savira mengangguk mengerti lalu mengajak Rasgan turun untuk makan malam. Rasgan hanya diam sambil berjalan mendahului sang ibu menuruni tangga hingga sampai di meja makan.
Di sana terlihat Alea yang sudah duduk di salah satu kursi dengan senyum yang ia arahkan untuk Rasgan.
Rasgan sendiri langsung duduk tepat di hadapan Alea, sementara Savira duduk di sebelah putranya itu sambil menunggu suami nya yang masih berada di atas.
"Mamah sengaja masak banyak supaya kalian pulang dalam keadaan kenyang jadi harus abis ya"
"Iya Tante makasih loh udah repot-repot masak buat aku" Alea menjawab dengan sunyum lebar.
"Kamu nih, udah sering mamah bilang jangan panggil tante tetep aja di panggil tante"
Alea tertawa renyah, "yaudah iya mamah"

KAMU SEDANG MEMBACA
Cool and Problem
Romance⚠️17+ [ warning: mengandung kata kasar & mature content ] typo bertebaran! HALLO AKU OPEN ALUR YA SOAONYA UDAH MENTOK MAU DILANJUT KAYA GIMANA, YANG MAU REQUEST ALUR BOLEH DM INSTAGRAM AKU @shitwomennn supaya cerita ini cepet END. "aku akan sangat...