part 32

5.3K 151 3
                                    

Ujian akhir tahun akan segera berlangsung, itu artinya hanya tinggal beberapa bulan lagi maka kelas dua belas akan segera lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Semua siswa dan siswi yang mengetahui hal itu menanggapi nya dengan berbagai macam reaksi, bagi anak pemalas tentu saja mereka hanya diam tanpa berniat belajar atau sebagianya, tinggal mencontek lalu selesai.

Beda lagi dengan murid pintar dan teladan yang selalu belajar pagi, siang, dan malam hanya agar nilai ujian mereka memuaskan. Di setiap sekolah pasti terdapat dua jenis murid tersebut, baik yang perduli dengan nilai dan berlomba-lomba agar menjadi juara kelas atau yang tidak perduli dengan nilai asal mereka di nyatakan naik kelas dan lulus sudah cukup.

"Bangsat kok ini materi susah banget sih" Saga frustasi karena sejak dua jam lalu ia belajar namun satu materi pun belum ia pahami.

Dia melempar buku tersebut ke arah kasur yang sedang di tempati oleh Juan dan Rasgan kemudian meminum alkohol yang ada di depannya.

Malam ini adalah malam Minggu, seharusnya mereka bersenang-senang di club seperti biasa namun karena Senin akan di adakan ujian jadi terpaksa mereka harus berdiam diri di rumah untuk belajar, memang mereka berempat—Rasgan, Juan, Saga, dan Nevan— termasuk murid pintar namun tetap saja ada masanya mereka malas dan perlu mengulang materi agar tidak lupa.

"Minum mulu tolol" Nevan yang baru datang ke kamar langsung memberi pukulan pada Saga di kepalanya karena melihat laki-laki itu minum.

"Anjing Lo van, makin mumet aja gue abis di toyor" balas Saga memegang kepalanya lalu lanjut minum.

Saat ini mereka sedang berada di apartemen Rasgan, awalnya laki-laki itu menolak saat ketiga sahabat nya memaksa namun berhasil menjadi kata 'oke' saat Saga meminta bantuan Alea untuk membujuk Rasgan agar mau menampung mereka.

Jangan lupakan Alea, Lemy, dan Keira yang berada di kamar tersebut juga.

"Mau gue bantu?" Alea sejak tadi diam sambil memainkan ponsel nya.

Dia diam di salah satu kursi yang ada di kamar itu, tentu saja hanya diam karena dia tidak perlu belajar hanya untuk mendapat nilai bagus mengingat ia selalu mendapat peringkat.

"Alah gak usah Al, si Saga paling mau sombong aja itu bilang mumet padahal ogah belajar" cibir Lemy yang duduk salah satu sofa kamar tersebut.

"Diem Lo curut, daripada bacot mending minum nih" Saga mendekatkan diri kepada Lemy lalu menyodorkan alkohol yang ada di tangannya.

"jijik banget si Lo" Lemy berusaha menjauhkan alkohol itu dari wajahnya.

Perdebatan itu terus terjadi, Alea membiarkannya lalu melihat sekeliling dan melihat Rasgan yang diam sambil membaca buku yang sudah di pastikan bukan buku pelajaran karena laki-laki itu juga tidak belajar.

Lanjut melihat sekeliling ia mendapati Keira, Nevan, dan Juan yang sedang berdiskusi mengenai materi yang sedang mereka bahas.

Di rasa terlalu sunyi Alea berdiri lalu berbicara, "Gue ke supermarket dulu mau beli cemilan sama minuman, ada yang mau nitip?"

"Sendiri?" Tanya Keira.

"Iya masa sama setan"

"Gue nitip permen karet dong Al pait nih mulut" Lemy bersuara setelah meneguk minuman yang di berikan oleh Saga.

"Ada lagi?"

"Bir deh" ucap Juan.

"Gaga kamu mau nitip sayang?"

Rasgan tidak menjawab hanya menggelengkan kepalanya yang masih fokus ke buku bacaannya tanpa menoleh sedikitpun ke arah Alea.

"Oke kalo gak ada lagi gue pergi dulu"

Cool and ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang