"Angin, tolong sampaikan salamku padanya. bahwa aku, sangat merindukannya hari ini."
[Our Destiny : 14 - 02 - 2021]
*****
Sebuah tandu berwarna kuning dengan hiasan dekor bunga dipinggirannya, tampak berhenti disebuah pintu gerbang istana.
Pemilik dari tandu tersebut pun keluar, dengan dibantu oleh pelayannya.
"Nona, hati - hati." ucap Yena sembari menuntun Sara untuk masuk ke dalam barisan Para Selir yang sudah berkumpul disana.
Mungkin, sekitar ada lima calon Kandidat Selir dan itu termaksud dengan dirinya.
Para wanita yang sudah dipanggil ke Istana ini, tentunya akan tetap menjadi Wanita Raja. namun, karena Istana hanya butuh satu selir yang menetap disana.
Maka akan ada seleksi untuk mereka, yang berhasil melakukannya.Jika mereka gagal, mereka akan kembali dipulangkan ke kediaman masing - masing.
lalu akan ada perintah dilarang menikah untuk gadis - gadis itu sampai Raja kembali memanggilnya ke Istana."Sungguh menyedihkan." lirih Sara.
"Anda yakin, tetap ingin tak terpilih? setelahnya. anda tidak akan bisa untuk menikah lagi Nona, anda selalu di nilai menjadi Selir Raja. meski tidak tinggal di dalam Istana."
"Tutup saja mulutmu." kesal Sara, yang membuat Yena akhirnya mundur sejenak dari sisinya.
"Selamat datang, untuk wanita - wanita Yang Mulia." ucap Seorang Dayang yang berada didepan Sara.
"Saya adalah Kepala Dayang Xin. tugas saya untuk melayani Nona Selir selanjutnya, jadi saya yang akan menyeleksi Kandidat Selir Raja. Bersama Yang Mulia Ratu." lanjutnya.
"Yang Mulia Ratu, datang." teriak seorang Kasim, ketika kaki Jennie melangkah ke tempat para Calon Kandidat Selir yang sedang berbaris.
"Salam Yang Mulia Ratu, semoga anda panjang umur dan sehat selalu." ucap Selir - Selir tersebut sembari memberikan, hormatnya.
Termaksud pun dengan Sara."Selamat datang untuk kalian, aku harap. siapapun yang ke pilih nanti untuk berada di dalam Istana. Dia bisa membantuku dalam mengurusi Harem dan merawat Yang Mulia Raja."
"Hamba pasti akan menuruti perintah anda." balas Selir - Selir itu lagi.
Jennie yang merasa cukup puas sudah menunjukkan kekuasaannya pun, tampak menarik senyum bahagia.
Namun seketika senyumannya pun luntur, saat melihat gadis yang begitu ia kenal ada dibarisan Para Selir Baru.Itu ... Sara?
"Selir Yoon, datang." teriak seorang Kasim kembali. yang membuat Jennie memutuskan pandangannya dari Sara menuju ke tempat Jisoo yang menghampirinya.
"Hamba memberi salam untuk Yang Mulia Ratu."
"Selir Yoon ... kenapa anda disini?" balas Jennie dengan senyuman palsunya.
"Oh? apakah Ratu tidak tahu, kalau hamba ditugaskan untuk membantu anda."
"Apa? membantuku?"
"Benar, Yang Mulia Raja sendiri yang mengijinkannya." ucap Jisoo selanjutnya, seperti bangga diri karena Taehyung selalu memihaknya.
"Ta .. tapi, Raja belum mengatakan apapun padaku." Jennie menaikan sebelah alisnya, dari raut wajahnya. sudah sangat terlihat kalau ia sedang menahan amarah yang bergejolak.
Sara yang mengetahuinya pun tampak sedikit khawatir."Apakah saat ini Ratu tidak percaya padaku? perlukah aku meminta Kasim Wang untuk memberi penjelasan?" nada bicara Jisoo terdengar tenang dan lembut seperti sosok wanita yang baik dan juga mejaga tata krama.
Tetapi bagi Sara, itu sangat berbeda. dibalik kata - kata yang diucapkan oleh Jisoo. mengartikan suatu kalimat, dan kalimat itu adalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny [TAMAT✓]
Historical Fiction[Cerita masih lengkap] Yang Mulia Raja, sangat begitu mencintai mendiang Putri Mahkotanya. ia menyelidiki kematian Sang Putri yang terasa janggal selama lima tahun lamanya, dan mengabaikan Ratunya. Dia tak pernah mempedulikan soal keturunan yang dir...