"Kebohongan, dapat menutupi kebenaran. Tetapi kebenaran .. akan selalu mencari jalan untuk mengungkapkan dirinya."
[Our Destiny : 14 - 07 - 2001]
*****
"Argggghhhhhhh." Miran berteriak kesakitan ketika dua penjaga membuka lebar kedua kakinya yang di ikat dengan sebuah kayu yang berada ditengah - tengah pahanya.
"Kau masih tidak ingin mengaku, siapa yang memerintahmu!!!" bentak Menteri Kim di Halaman Persidangan.
"Aku suu..daah mengatakan, itu bukan milikku." lirih Miran.
"Raja telah menginvestigasimu secara langsung, dan kau masih tidak ingin jujur!!"
"Argghhhhhhhhh-" teriak Miran sekali lagi karena siksaan yang diberikan dua penjaga itu.
"Yang Mulia, sepertinya dia tidak ingin jujur. Bagaimana ini?" tanya Menteri Kim ke arah Taehyung yang tetap duduk diatas kursinya dengan tirai yang menutupi wajahnya.
"Terus siksa dia sampai mengakui kejahatannya, bukankah saat itu. Kau melakukan hal yang sama kepada Ratuku?" sindir Taehyung mengingat Pamannya yang dulu menyiksa Sara.
"Ba..Baa..baik.." Menteri Kim bergemetar, dia pun meminta dua penjaga itu untuk kembali menyiksa Miran separah apapun sampai gadis itu mengakuinya.
"Arrrghhhhhhhhhhh-" lagi dan lagi Miran berteriak kesakitan, ia mencengkram bangku yang menjadi tempat duduknya sampai kuku jemarinya memutih saking sakitnya siksaan yang diberikan oleh dua penjaga itu.
"Lepaskann akuu!! lepaskaaaan!!" Jisoo yang baru saja datang di Pengadilan, membuat semua orang yang berada disana menatapnya.
Lalu setelahnya pengawal yang membawa Jisoo kemari, menekan bagian bahunya agar dia bersujud didepan Taehyung yang jauh duduk disana."Yang Mulia hiks, aku tidak bersalah. ini hanya sebuah tuduhan hiks .. aku tidak pernah berniat meracuni siapapun."
"Siapa yang mengatakan, kalau kau telah meracuni seseorang Selir Yoon? Menteri Kim sama sekali belum bertanya apapun padamu." bisiknya tajam, mendengar Jisoo yang kelepasan bicara.
"A...A...Akuuu..."
"Kebenaran telah terungkap, aku harap kau bisa menyelesaikan masalah ini Menteri Kim. Saksi yang aku bawa sudah aku sediakan bersama Hans, dia adalah Mantan Pelayan yang pernah melayani Putri Mahkota Hanna dulu. Jadi jika kali ini kau sampai gagal, maka nyawamu sebagai bayarannya. Jangan sampai kasus ini menjadi kasus yang sama seperti Selir Go, Hans akan mengawasimu." Taehyung bangkit dari duduk, dia tak ingin berlama - lama di Persidangan.
Selama Hans yang turun tangan menghadapi semuanya, ia yakin. Masalah ini akan terselesaikan."Yang Muliaaa... aku mohon dengarkan aku lebih dulu, aku mencintai anda... tolong maafkan aku,,, Yang Muliaaaaaaaa!!!" teriak Jisoo karena Taehyung tak menggubrisnya.
Sara yang baru sampai di Persidangan pun terdiam, mengalihkan tatapannya kepada Taehyung yang sedang menuruni anak tangga.
Setelah menyadari ada kehadiran Ratunya disana, Taehyung menarik senyum bahagianya.
Dia melangkah cepat untuk menghampiri tubuh Sara dan memeluknya erat.
"Kenapa kau ada disini hm?""Aku .. khawatir."
"Kau mengkhawatirkan orang yang telah menjebakmu?"
"Bukan, aku mengkhawatirkan anda."
"Kenapa? kau takut aku memaafkannya."
"Aku takut kau terluka." balas Sara mengeratkan pelukan.
"Aku? terluka? hahaha, siapa yang berani melukaiku disini Ratu Han."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny [TAMAT✓]
Ficção Histórica[Cerita masih lengkap] Yang Mulia Raja, sangat begitu mencintai mendiang Putri Mahkotanya. ia menyelidiki kematian Sang Putri yang terasa janggal selama lima tahun lamanya, dan mengabaikan Ratunya. Dia tak pernah mempedulikan soal keturunan yang dir...