"Disetiap hari yang aku jalani, aku selalu memikirkanmu. Apakah ... kau melakukan hal yang sama?"
[Our Destiny : 15 - 04 - 2021]
*****
"Waktu kalian sudah habis, silahkan hentikan sulamannya." perintah Kepala Dayang Xin yang membuat Selir - Selir itu menaruh benang dan jarum ke dalam keranjangnya.
"Yang Mulia Ratu dan Ibu Suri anda boleh untuk memberikan nilai." lanjut Kepala Dayang Xin.
Wona, Ibunda Pangeran Jimin pun. menarik senyum hangatnya, lalu menolehkan wajahnya kepada Taehyung.
"Biar Yang Mulia saja yang menilai hasil sulaman mereka, bukankah tadi anda bilang ingin memilih pilihan anda sendiri?"
Taehyung yang mendengar kesempatan itu, tampak sangat bahagia. lalu memberikan senyum sebaik mungkin untuk Sang Ibu Suri.
"Terimakasih Ibunda."
"Kalau begitu kita mulai dari mana? haruskah dari kerabat anda lebih dulu, Raja?" tanya Wona.
"Hamba hanya mengikuti perkataan Ibunda."
Lagi - lagi Wona tersenyum, lalu ia kembali membuka suaranya.
"Selir Kim Aera, Putri dari Menteri Kim. silahkan tunjukan sulamanmu." perintah Wona, membuat para dayang membuka tirai tipis yang sejak tadi menghalangi wajah dari Keluarga Kerajaan.
Meski kini tirai telah terbuka, Selir - Selir masih menundukan wajahnya. terkecuali Aera yang sedang di seleksi.
"Serangga jenis apa itu?"
"I .. ini adalah Kumbang Yang Mulia Ratu."
"Kumbang?" ulang Jennie, ketika kembali mengamati sulaman tersebut lebih terlihat seperti seekor lalat.
"Benar, Ratu."
"Apa alasanmu memilih Kumbang sebagai salah satu hal yang kau sukai."
"Karena Kumbang, kecil dan menggemaskan."
"Apa?" lagi - lagi Jennie terkejut dengan jawabannya.
Jawaban macam apa ini."Tidak adakah alasan lain?"
"Tidak ada Ratu."
Jennie yang masih menatap Aera semakin tidak mengerti, pandangan matanya pun melirik ke wajah Taehyung yang hanya diam memijit pelipisnya.
"Kalau begitu, tetaplah menyukai Kumbang." ucap Jennie, sebelum membuat suaminya semakin pusing dengan jawaban Aera.
"Baik Ratu." Aera pun kembali duduk ditempatnya dan menaruh sulamannya untuk dikumpulkan.
Jisoo yang mendengar jawaban gadis itu juga tampak menahan tawanya, bagaimana bisa Selir - Selir tahun ini. jauh lebih bodoh dari pada pemilihan Putri Mahkota dahulu.
"Selanjutnya Selir Jung Sihye putri dari Kediaman Jung, silahkan tunjukan sulamanmu."
Sihye yang dipanggil pun, memajukan tubuhnya sembari membawa sulaman.
Bentuk sulamannya cukup bagus, Jennie sedikit mengangguminya."Itu pasti sebuah pulau." puji Jennie.
"Maaf Yang Mulia Ratu, ini adalah danau."
"Da .. danau?" lanjut Jennie, terheran.
"Benar, ini adalah danau yang ada di dekat kediaman hamba."
"Tapi mengapa kau menjadikannya sebagai salah satu hal yang kau sukai?"
![](https://img.wattpad.com/cover/265099798-288-k941561.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny [TAMAT✓]
Ficção Histórica[Cerita masih lengkap] Yang Mulia Raja, sangat begitu mencintai mendiang Putri Mahkotanya. ia menyelidiki kematian Sang Putri yang terasa janggal selama lima tahun lamanya, dan mengabaikan Ratunya. Dia tak pernah mempedulikan soal keturunan yang dir...