"Meski nanti, kita sudah tak sedekat dulu. Aku mohon agar cintamu tidak berhenti untukku."
[Our Destiny : 06 - 07 - 2021]
*****
Sara akhir - akhir ini merasa sedikit pusing, apalagi tiga hari ini juga terjadi sedikit perdebatan tentang penobatannya yang akan dilaksanakan dua hari lagi.
Para peramal yang ada di Aula Bintang mengatakan kalau hari baik Penobatan untuk Selir Istana Han, akan diadakan lusa, saat itu semua orang akan menerimanya menjadi Ratu Kerajaan Kim tanpa adanya lagi perdebatan.
Tetapi, walau para peramal mengatakan hal seperti itu. Sara tetap saja merasa sangat khawatir, apalagi Ibu Suri juga sekarang lebih sering sekali menolak kunjungan paginya dengan beralasan sakit.Apakah .. Ibu Suri akan menolak kehadirannya secara terang - terangan? karena disaat Eunbi berkunjung ke Istana Ibu Suri, para pelayan dan dayang menerimanya.
Hanya Sara saja yang ditolak dari sana, bahkan Jisoo yang sering berdebat dengan Ibu Suri. Mereka tetap menerima kunjungan paginya."Yang Mulia, jangan pikirkan itu. Mungkin Ibu Suri benar - benar sedang sakit sekarang." ucap Dayang Xin, menenangkan hati Sara.
"Aku tidak pikirkan itu kkkk~ aku hanya merasa sedikit pusing." bohongnya.
"Apakah hamba perlu memanggil Tabib ke Istana anda?"
"Ah tidak perlu, mungkin ini karena kandunganku juga. Kau tidak perlu terlalu khawatir." balas Sara tersenyum, sedangkan Dayang Xin hanya menampilkan raut wajah lesu karena Ratunya selalu bersikap sok kuat didepan semua orang.
"Ngomong - ngomong, bagaimana dengan Raja? sudah cukup lama dia tidak berkunjung ke Istanaku. aku jadi sedikit khawatir, pasti Para Menteri yang masih menolak kehadiranku terus berdebat dengannya." Sara menghela nafas berat ditengah perjalanan, menuju kembali ke Istananya. Setelah sebelumnya, kunjungan paginya ditolak oleh Kediaman Ibu Suri.
"Sepertinya tiga hari ini Yang Mulia Raja sangat sibuk Ratu, dia tidak mungkin berdebat dengan semua Menteri itu. Bukankah Raja sendiri sudah bilang? yang berani menolak perintahnya, itu berarti dia pengkhianat." bisik Dayang Xin di akhir kalimat.
"Aku tetap saja merasa khawatir, apalagi Para Pelayan disini juga mulai suka membicarakan tentangku. Mengatakan kalau aku yang lebih dulu menggoda Raja untuk jatuh cinta denganku, dan mereka sering sekali membandingkanku dengan Mendiang Putri Mahkota Hanna dan juga ... Dayang Istimewa Eunbi." cicitnya.
"Anda pasti sangat bersedih ya, maukah kita mencari udara segar dulu ke Istana Belakang?" Dayang Xin mulai khawatir menatap Sara yang masih saja tersenyum tegar.
"Sepertinya aku akan menjadi sosok Ratu Jahat di catatan sejarah nanti."
"Apa yang anda katakan! anda adalah Ratu yang paling dicintai Yang Mulia, sejarah akan mencatat itu." protes Dayang Xin, membuat Sara tertawa kecil disana.
Namun seketika tawanya terhenti, saat ia bertemu dengan sosok pria yang selama ini tak pernah mengunjunginya.
"Bagaimana kabar Putriku? apakah Ayah harus mengucapkan kata selamat untukmu?"
"Aku pikir .. aku sudah tidak mempunyai sesosok Ayah." sindir Sara, hingga Menteri Han terdiam sejenak sebelum akhirnya ia tertawa keras disana.
"Hahaha, selamat untuk Putri Bungsuku." seru Menteri Han, yang tak ingin membalas perkataan Sara.
"Apakah Ayah masih boleh untuk berkunjung ke Istanamu?"───────────────────────
Taehyung membanting salah satu gulungan kertas yang menjadi keluhan rakyatnya.
dan memijit bagian pelipisnya dengan helaan nafas berat.
"Mereka terlalu sibuk membicarakan soal Ratuku sampai sama sekali tidak mengerjakan semua keluhan ini!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny [TAMAT✓]
Historical Fiction[Cerita masih lengkap] Yang Mulia Raja, sangat begitu mencintai mendiang Putri Mahkotanya. ia menyelidiki kematian Sang Putri yang terasa janggal selama lima tahun lamanya, dan mengabaikan Ratunya. Dia tak pernah mempedulikan soal keturunan yang dir...