"Memaafkan adalah bentuk cinta yang tertinggi dan terindah. Sebagai gantinya, Anda akan menerima kedamaian dan kebahagiaan yang tak terhitung."
[Our Destiny : 16 - 07 - 2021]
*****
Pagi ini Sara di kejutkan dengan kedatangan Pangeran Jimin yang mengunjungi Istananya bersama Putrinya.
"Hamba memberi hormat, untuk Yang Mulia Ratu semoga anda panjang umur."
"Ah, Kakak- maksudku Pangeran. anda tidak perlu terlalu sopan begitu." kekeh Sara yang merasa tak enak, karena bagaimana pun juga Jimin adalah Kakak Iparnya.
"Ini sudah keharusannya Yang Mulia, sepertinya anda perlu membiasakan diri." goda Jimin sehingga Sara kembali tertawa kecil.
"Kkkk~ ngomong - ngomong ada keperluan apa Pangeran kemari?"
"Aku kemari sebagai utusan Ibu Suri."
"Ibu ... Suri?" ulang Sara yang merasa sedikit gelisah, dia berfikir apakah Ibu Mertuanya itu akan mengajaknya bertengkar lagi?
"Benar, Ibunda memberikan kotak ini untuk anda. Dia bilang ini adalah hadiah penobatan anda yang tertunda, dan seharusnya hadiah ini aku berikan kemarin. Tapi karena terlalu sibuk aku baru bisa memberikannya sekarang, maaf Yang Mulia."
"Ah tidak apa - apa, kau menyampaikannya sekarang atau kemarin pun. aku selalu merasa senang." Sara tersenyum ramah, meraih kotak tersebut dan sedikit ragu untuk membukanya.
Apa ini? sebuah racunkah?
Atau jimat untuk mengugurkan anaknya?
Kenapa Ibu Suri mengirimnya hadiah?
"Bibi Ratu, anda tidak membuka kotaknya?" tanya Minwoo, anak kecil pintar yang menjadi Putri Jimin.
"Minwoo .. jangan menyela seperti itu, tidak sopan." tegur Sang Ayah.
"Maafkan aku, Ayah." Minwoo menundukan kepalanya membuat Sara merasa bersalah lalu masih tersenyum ramah disana.
"Tidak apa Pangeran, anak kecil memang suka seperti itu bukan?"
"Anda mengerti sekali soal anak kecil, sepertinya anda sudah sangat cocok ya menjadi Ibu." goda Jimin hingga Sara sedikit malu mendengarnya.
"Yang Mulia memang tidak salah menjadikan anda sebagai wanita yang di cintainya." Sara benar - benar sangat imut ketika sedang menyembunyikan rasa malunya, Jimin rasa jika dia belum menikah juga. Dia akan jatuh hati pada gadis itu.
"Tapi ngomong - ngomong, selama aku masuk Istana aku belum pernah bertemu dengan Istri anda Pangeran." ucap Sara selanjutnya.
"Oh, benar. Sepertinya Istriku belum mengenalkan dirinya secara resmi ya kkkk, dia hanya menghadiri Penobatanmu saja tanpa sempat untuk menyapamu."
"Ya lain kali bawalah Putri Hallyu untuk menemuiku, dia jarang sekali masuk ke dalam Istana."
"Anda tahu bukan, meski hamba adalah seorang Pangeran. Tetapi tidak bisa seenaknya membawa Keluarga hamba keluar - masuk ke dalam Istana, Istana begitu di jaga ketat."
"Aku mengerti, dikunjungan selanjutnya. Tolong perkenalkan kami."
Minwoo tampak senang karena Bibinya yang kali ini membicarakan tentang Ibunya, itu berarti kalau Ibunya sudah dianggap oleh Keluarga Istana bukan.
"Bibi Ratu, aku akan datang lagi bersama Ibu. itu pasti!!" timpal Minwoo yang meyakinkan Sara sampai ia tertawa kecil.
"Hahaha baiklah, aku percaya padamu." Sara mengelus lembut puncak kepala Minwoo, lalu pandangannya beralih ke kotak pemberian Ibu Suri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny [TAMAT✓]
Ficción histórica[Cerita masih lengkap] Yang Mulia Raja, sangat begitu mencintai mendiang Putri Mahkotanya. ia menyelidiki kematian Sang Putri yang terasa janggal selama lima tahun lamanya, dan mengabaikan Ratunya. Dia tak pernah mempedulikan soal keturunan yang dir...