"Hidup memberi kita banyak pelajaran, tergantung pada kita apakah kita mau mempelajarinya.. atau tidak."
[Our Destiny : 23 - 07 - 2021]
*****
Menteri Han menampilkan senyum cerahnya menatap luasnya langit malam, dia harus terlihat baik didepan Taehyung esok pagi.
Karena besok, adalah hari terakhir dia menjabat sebagai Menteri Penasihat Raja, dia ingin mempunyai kesan baik untuk Taehyung, menantunya.
Meski dia tahu .. semuanya terlambat."Menteri Han, apa kau sudah mendapatkan suratnya?" tanya Menteri Xu tergesa - gesa ke dalam Ruangan Jungwoo.
"Surat? surat apa?"
"Besok dan sampai seterusnya Istana tidak akan mengadakan Pertemuan Pagi sampai Ratu membuka matanya, bahkan semua Gerbang Istana sudah ditutup."
"Apa maksudmu!" Jungwoo menarik paksa surat yang ada ditangan Menteri Xu.
Dia membaca isi perintah itu dengan seksama dan melihat cap stempel Kerajaan disana."Kenapa tiba - tiba ... Raja menutup seluruh Gerbang Istana, apakah jangan - jangan dia sudah mengetahui rencana Pangeran Seokjin?"
"Tidak! tidak mungkin, kami saja belum bergerak. Bagaimana bisa Raja mengetahui rencana ini." protes Menteri Xu.
"Kalau tidak, mengapa Raja menutup seluruh Gerbang Istana?"
"Kita harus mengganti hari pemberontakan kita.." ucap Seokjin yang melangkah masuk ke dalam.
"Maksud anda?" tanya Jungwoo tak mengerti.
"Malam ini ... kita serang Istana."
"Tidak mungkin! seluruh Gerbang Istana sudah ditutup kita mau masuk dari mana?" ucap Menteri Xu.
"Menerobos, Istana Utama."
"Apakah anda ingin bunuh diri Pangeran, itu sama saja-"
"Kita harus melakukannya malam ini, sebelum Pasukan bala bantuan tiba!!!!" bentak Seokjin mengeraskan rahangnya.
Menatap tajam wajah Menteri Xu yang saat ini menciut."Kau tahu? Pasukan bala bantuan yang dipimpin oleh Pangeran Jimin ada lebih dari 5000 pasukan, kita akan kalah jika mereka sudah datang melindungi Istana. Ditambah Yang Mulia Raja pasti sudah mengetahui rencana ini, maka itu dia menutup Seluruh Gerbang Istana, jika kita melakukannya terlambat .. kita akan kalah, dan jika kita menghentikannya kita akan ditangkap. Besok pagi Penjaga Istana pasti akan menyerbu Kediamanku, jadi lebih baik.. kita akhiri malam ini."
Menteri Xu yang mengerti pun akhirnya mengangguk setuju, sudah tidak ada pilihan lain bagi mereka.
Semua ini harus segera berakhir.
"Kalian bersiaplah, aku akan membagi pasukan." Seokjin kembali melangkah keluar, meninggalkan Menteri Han yang terdiam memejamkan matanya.
Pangeran Akdong, lihatlah Putramu.
dia telah mewarisi seluruh sifatmu.─────────────────────────
"Apa kau bilang? Raja menutup seluruh Gerbang Istana?" ulang Wona mendengar kabar yang diberikan dari Ryu.
"Benar Ibu Suri, bahkan Yang Mulia juga menghentikan Pertemuan Paginya besok sampai Ratu Han kembali membuka matanya."
"Ada apa ini? tidak biasanya Raja menutup Gerbang Istana, alasannya benar - benar tidak masuk akal kalau itu karena Ratu Han."
"Hamba tidak mengetahuinya dengan pasti Ibu Suri, hanya saja malam ini para Penjaga Malam telah melakukan pengawasan dengan ketat."
"Apakah jangan - jangan....." Wona menggantungkan ucapannya, lalu seketika dia menggeleng berkali - kali kalau pikirannya itu pasti salah.
"Tidak, tidak mungkin. Sejak dulu Para Pangeran tidak pernah merebut Takhta.. tapi kenapa Raja menutup gerbang.." bisiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny [TAMAT✓]
Historical Fiction[Cerita masih lengkap] Yang Mulia Raja, sangat begitu mencintai mendiang Putri Mahkotanya. ia menyelidiki kematian Sang Putri yang terasa janggal selama lima tahun lamanya, dan mengabaikan Ratunya. Dia tak pernah mempedulikan soal keturunan yang dir...