61. Hari Kematian

232 34 0
                                    

"Sebenarnya aku sangat begitu membenci Pertemuan. Karena disetiap pertemuan itu, pasti ada perpisahan."

[Our Destiny : 24 - 07 - 2021]

*****

Taehyung membuka gulungan merah yang berada ditangannya, menatap Menteri Han yang berada dibawahnya dengan kepala yang menunduk.
Siang ini Istana telah selesai memakamkan mayat Pangeran Seokjin dan Para Penjaga Istana yang telah gugur didalam medan perang semalam, meski Seokjin adalah seorang Pangeran di Kerajaan Kim.
Namun mengingat tentang kesalahannya sebagai Pemberontak, maka status Pangerannya telah di cabut dan dia di makamkan di luar Istana.

Dan Selir Inhwa sendiri, status Selirnya juga telah dicabut menjadi seorang rakyat biasa. Sehingga Ibu Tirinya itu sudah tidak ada hubungan apapun lagi pada Keluarga Istana.

Saat ini .. dia hanya tinggal mengurus soal Menteri Han, Ayah Mertuanya.
Karena Menteri Xu, telah meninggal semalam di dalam sel penjara akibat kekurangan banyak darah dari perutnya.

Dia kembali menatap gulungan kertas yang tertulis hukuman untuk Menteri Han disana, dengan helaan nafas berat.
Taehyung membuka suaranya dengan disaksikan oleh seluruh Keluarga Istana.

"Menteri Han Jungwoo! karena Pengkhianatannya kepada Keluarga Istana, dengan ini Istana akan memberikan hukuman mati eksekusi untuknya. Tapi...." Taehyung menggantungkan bicaranya, memberikan tatapan dinginnya pada Jungwoo yang masih tertunduk.
"Mengingat kalau anda adalah Ayah dari Yang Mulia Ratu, yang telah menyelamatkan nyawa Raja dengan mempertaruhkan nyawanya. Maka hukuman mati yang akan dilakukan olehnya adalah.. meminum teh beracun yang terbuat dari Bunga Lily, hukuman akan dilaksanakan siang ini. Pengumuman ditutup." jelas Taehyung menggulung kertasnya.

Tak selang beberapa lama saat Taehyung menyelesaikan pengumumannya, dua penjaga pria memasuki Ruang Persidangan dengan membawa semangkuk teh diatas nampan.

Jungwoo yang tersadar kalau kematiannya sudah dekat, dia hanya mampu memejamkan matanya.
Berharap kalau Putrinya akan datang, lalu melihat wajahnya untuk yang terakhir kalinya.

Sara ... Ayah pasti akan merindukanmu.

"Hentikaann!" teriak seorang gadis, yang membuat orang - orang disana menolehkan kepalanya ke tempat Gerbang Persidangan.
Sehingga Taehyung juga ikut melihat ke arah sana.

"Sara..." bisik Taehyung yang terkejut karena kehadiran Ratunya, kapan dia tersadar?

Perlahan, kaki Sara melangkah memasuki Persidangan dengan di tuntun oleh Yena disebelahnya.
Sara menatap nanar wajah Ayahnya bersama sebuah Teh yang masih berada ditangan penjaga itu.

Dengan menekuk kakinya, Sara membelai wajah Ayahnya. Sebelum akhirnya ia peluk seerat mungkin, memastikan kalau pelukan hangat ini tidak akan pernah hilang didalam hidupnya.

"Hiks..." tangisnya kecil, yang hanya bisa didengar oleh Sang Ayah dan juga Yena.

"Terimakasih, karena kau masih ingin menemuiku." balas Jungwoo yang mengetahui kesedihan dari Putrinya.
"Terimakasih juga, karena kau sudah berusaha kuat untuk bangkit."

"Kenapa... kenapa Ayah harus melakukan ini disaat aku sedang sakit."

"Ini adalah pilihanku, jadi janganlah menangis seperti anak kecil. Aku bahagia dengan pilihanku sendiri.."

"Apakah Ayah sudah tidak menyayangiku?"

"Jangan seperti ini hiks.. aku akan berat hati untuk meninggalkanmu." Jungwoo mempererat pelukan Putrinya, menghirup aroma tubuh Sara yang mungkin sudah tak bisa ia rasakan lagi nanti.

Our Destiny [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang