44. Bertemu Denganmu

169 31 0
                                    

"Merenungi kisah ini, aku menghela nafas panjang dan bertanya dalam hati kenapa harus terus kamu yang memenuhi pikiranku."

[Our Destiny : 08 - 07 - 2021]

*****

Sara membuka bagian tudung kepalanya saat sudah berada di Halaman Kediaman Seokjin, kini keduanya hanya diam menutup mulutnya dan saling memandang satu sama lain.

"Aku terkejut, kalau kau pergi mengunjungiku." ucap Seokjin yang memutuskan untuk membuka suara lebih dulu.

"Sepertinya anda terlalu percaya diri, aku kesini bukan untuk mengunjungi anda. Tetapi ingin bertanya sesuatu."

"Kalau begitu masuklah lebih dulu, bukankah kau juga sedang mengandung? tidak baik bagi Ibu hamil untuk berdiri jauh lebih lama."

"Aku merasa baik, ini hanya satu pertanyaan singkat."

"Kau selalu sangat keras kepala." kekeh Seokjin menundukan kepalanya, lalu kembali menatap gadis didepannya.
"Apa yang ingin kau tanyakan padaku, sampai begitu nekad untuk meninggalkan Istana?"

"Jangan menjawabnya dengan lambat, aku hanya butuh jawaban tegas darimu."

"Katakanlah.."

"Apa kau dan Ayahku akan memberontak?"

"Sara- ah tidak, maksudku Ratu. Apa maksud anda?"

"Bukankah aku sudah bilang, jangan menjawabnya lambat."

"Tidak, kami tidak akan melakukan itu." bohong Seokjin.

"Baiklah .. sudah cukup." Sara berbalik untuk meninggalkan Kediaman Seokjin, dan melangkah menuju Dayang Xin yang menunggunya jauh didepan sana.

"Kau, tidakkah seharusnya kau berkata rindu padaku?" ucap Seokjin, membuat Sara menghentikan langkahnya.

"Setiap hari aku tersiksa untuk memikirkan keadaanmu didalam Istana, memikirkan hari - hari baikmu didalam sana. Berbicara pada bulan dimalam hari, agar dia menjagamu dengan sinar terang miliknya. Mengatakan rindu pada hembusan angin supaya dia menyampaikannya padamu, apa kau tidak merasakan hal yang sama denganku?" lirih Seokjin diakhir kalimat.

Sedangkan Sara yang ditanya masih hanya diam menutup mulutnya, namun tubuhnya sama sekali tidak melangkah dari tempatnya berdiri.

"Aku sangat tersiksa memikirkanmu, aku berharap bahwa kau tidak pernah melupakan semua kenangan yang pernah kita lalui bersama. Aku juga berharap bahwa kau akan melihatku untuk sekali saja, aku tahu itu semua terdengar mustahil. Tapi sedikit saja, sedikit saja ... apa benar - benar tidak bisa melihatku?"

"Pangeran.." bisik kecil Sara, membalikan tubuhnya.
Menatap wajah Seokjin yang kini terlihat sangat sendu.
"Kau adalah guruku, dan selamanya tetap menjadi guruku."
Baru saja Sara ingin kembali melangkah pergi, tiba - tiba saja Seokjin berjalan cepat ke arahnya.

Dia menarik pergelangan tangan Sara untuk tidak meninggalkannya, lalu membawa tubuh gadis itu ke dalam pelukannya.

"Ratu-" potong Dayang Xin, yang tampak ragu untuk menghampiri mereka.

Sedangkan Seokjin, semakin mempererat pelukannya saat tidak dapat perlawanan dari tubuh Sara.

"Aku mencintaimu, tolong pergi bersamaku."

"Pangeran.."

"Aku mencintaimu, jangan tinggalkan aku."

"Berhentilah.."

"Tidak, aku tidak akan melepaskanmu."

"Hentikan sampai disini.."

"Aku mencintaimu, Han Sara."

Our Destiny [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang