"Berhentilah menatap bunga, wajahmu tentunya lebih indah dari pada bunga yang sedang kau tatap."
[Our Destiny : 16 - 04 - 2021]
*****
Kepala Dayang Xin, terperangah saat melihat Yena membawa banyak barang ke dalam kamar yang ditempati oleh Sara.
Jika di lihat - lihat, Sara bukanlah gadis manja yang takut kehilangan semua pernak - pernik perhiasannya.
tapi mengapa ... dia membawa barang begitu banyak?"Bagaimana Kepala Dayang Xin, apakah setelah ini aku akan tertolak?" tanya Sara secara jujur.
"Anda membawa ini semua karena ingin menolak masuk ke dalam Istana?"
"Benar, memangnya untuk apalagi." kekeh Sara yang membuat Yena ikut tertawa kecil disana.
"Anda benar - benar sangat lucu Selir Han." balas Kepala Dayang Xin bersama senyumannya.
Sedangkan Sara yang melihat itu, tampak kebingungan disana.
Kenapa Kepala Dayang Xin malah tersenyum?
"Apakah aku menggemaskan? jadi anda mengatakan kalau aku ini lucu?" tanya Sara, yang seketika membuat Kepala Dayang Xin malah terkekeh pelan.
"Ck, aneh sekali." lanjut Sara semakin kebingungan.
"Malam ini anda akan satu kamar bersama Selir Go, semoga anda merasa nyaman." ucap Kepala Dayang Xin tanpa menjawab pertanyaan Sara sebelumnya.
"Baiklah, aku mengerti."
"Saya pamit undur diri." Kepala Dayang Xin memberikan hormatan singkat sebelum meninggalkan ruangan.
Yena yang ada disana pun membalas hormatannya dan beralih untuk menatap Sara setelah kepergian Dayang Xin.
"Nona dilihat dari raut wajahnya tadi, sepertinya anda tidak mungkin tertolak."
"Hah~ sudahlah, hari ini aku sangat lelah." balas Sara yang sedang tak ingin membahas soal penyeleksian.
"Bolehkah saya memijit bahu Nona?"
"Tidak, tidak perlu." tolak Sara dengan cepat, yang membuat Yena tertawa kecil disana.
"Tapi ngomong - ngomong, aku ingin sekali menghirup udara segar. Bagaimana kalau kita berkeliling sejenak?"
"Nona .. ini bukan seperti Kediaman Han, anda tidak bisa bertindak gegabah disini."
"Hei! memangnya aku akan mencuri? aku hanya ingin menghirup udara saja, apanya yang bertindak gegabah." kesal Sara sembari melangkah meninggalkan ruangannya.
"Nona, tunggu sebentar ..." hela Yena yang berlari mengejar Sara.
"Anda tahu bukan? jika anda membuat sedikit masalah saja disini, kepala anda bisa dipenggal." lanjutnya.
"Apakah aku pernah membuat masalah?" tanya Sara sembari menghentikan langkah kakinya untuk menatap Yena yang sedang berdiri disisinya sambil berfikir, semua masalah yang dibuat oleh Sara.
Mulai dari membantu budak, sampai menciptakan keributan karena ia bertengkar dengan preman pasar.
Membela budak yang mencuri akibat kelaparan, lalu sang pedagang tak terima. dan meminta Sara untuk membayarnya, hingga Menteri Han tahu lalu menghukum Sara untuk tidak keluar selama minggu.
Dan berbagai masalah yang lain, tentunya masalah ia yang kabur dari hukuman, dan juga meninggalkan Kediaman Han secara diam - diam.
"Haruskah, saya menyebutkannya satu - persatu Nona?" tanya Yena setelah berfikir cukup panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny [TAMAT✓]
Historical Fiction[Cerita masih lengkap] Yang Mulia Raja, sangat begitu mencintai mendiang Putri Mahkotanya. ia menyelidiki kematian Sang Putri yang terasa janggal selama lima tahun lamanya, dan mengabaikan Ratunya. Dia tak pernah mempedulikan soal keturunan yang dir...