Chapter 2

43.2K 2.1K 9
                                        

hppy reading 🦋
________________________

Setelah adegan drama kejar-kejaran dengan Pak Juna tadi. Mereka bertujuh berakhir di warung belakang sekolah yang sudah dipenuhi pemuda yang memang sedang membolos dalam kata lain warung itu merupakan basecamp untuk membolos mereka.

Disana tidak hanya anak dari SMA Antariksa saja, melainkan dari sekolah lain juga seperti SMA Garuda, SMA Merah Putih dan SMA Rajawali. Lebih dominan itu dari Antariksa.

Mereka semua satu geng dengan Dave dkk karena memang warung itu di khususkan hanya untuk anggota The Calvox saja dan tidak menerima siswa dari luar geng tersebut. Jika ada salah satu siswa/siswi yang kesana maka mereka akan berurusan dengan anggota itu. Kejam? ya, gak salah lagi.. mereka memang seperti itu, mereka akan tenang jika tidak ada yang mencari gara-gara dengan mereka dan jika ada yang menantang mereka, maka jangan salahkan mereka kalau orang itu sudah tinggal nama.

"Anjir. Untung aja kita selamat dari kejaran si botak itu" ucap Sean sambil meminum minuman yang baru saja ia pesan.

"Oy! minta dong haus nih gue" pinta Kean ketika melihat Sean minum membuat ia haus juga apalagi tadi sempat lari dari kantin ke belakang sekolah ini.

"Apaan nih, enggak ah enak aja. Beli sono" ujarnya tak terima, ia saja masih haus masa cowok itu meminta minumannya ini.

"Ih pelit lo!!" deliknya.

"Bukan pelit, gue juga haus" elaknya

"Alah alasan lo!! Mbokk saya pesen Air putih dingin yaa" teriaknya.

"Siap Den"

"Eh iya. Gimana semalem?" tanya Nathan ke Liam.

Bukannya Liam, malah Sean yang bertanya juga" Gimana apanya?"

"Itu.. balapan semalem. Menang gak lo?" tanyanya. Semalam ia tidak ikut ke arena karena harus mengantar ibunya ke rumah neneknya.

"Ya gak gimana-gimana, menanglah" ucap Liam santai.

"Emang siapa yang semalam turun?"

"Tuh si Kean" tunjuk Liam

"Serius?? Masa dia menang sih?" ucapnya tak percaya.

"Heh! Maksudnya lo ngeremehin gue gitu?" jawabnya tak terima ia merasa harga dirinya tercoreng begitu saja.

"Gue bukannya ngeremehin lo, gue cuma gak percaya aja lo bisa menang"

"Itu sama aja tolol"

"Santai dong anjing ngegas lo" sewotnya.

"Lo juga sama setan!"

Putra yang berada di tengah-tengah mereka segera melerai keduanya takutnya adu mulut mereka tidak ada habisnya, karena itu sangat tidak sehat bagi telinganya, salah nya juga sih duduk di tengah-tengah keduanya yang pastinya sudah ia perkirakan akan ada adu bacot antar kucing dan anjing itu.

"Diem anjir! Kuping gue yassalam" ucapnya dengan menempatkan kedua tangannya di telinganya

"Sabar ya Put, kita sama kok" ucap Sean nanar.

Leon yang sudah jengah dengan dua orang berotak setengah itu segera menatap mereka datar" Diem!" dinginnya.

Dan, setelah teguran dari Wakil The Calvox itu akhirnya mereka terdiam bagaikan patung. Ayolah, siapa yang tidak takut akan Leon, walaupun ia pendiam dan terkesan dingin.. ia adalah orang terkejam tentunya setelah ketua mereka Dave. Bisa dibilang Leon itu, diam-diam menghanyutkan.

DAVENDRA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang