DAVENDRA [Complete]

Chapter 54

Hallo !! ada yg masih inget cerita ini?

Tandai bila ada typo!

Mohon maaf atas keterlambatan update-nya pren🙏🏻

Part ini panjang, semoga kalian gak bosen. sbg pengganti yg tadinya mau double up. maafkan saya yg php ini😭

Happy reading 🦋
___

1 minggu kemudian ..

Seluruh kelas 12 menghela nafas lega karena ujian yang terasa seperti kunjungan ke akhirat itu sudah berakhir tadi.

"Alhamdulillah ya Tuhan, akhirnya selesai juga siksaan berkedok ujian ini" girang Kean.

Sean menyetujui ucapan Kean itu.
"Iya nih. Eh gimana kalo misalnya kita liburan, ya itung-itung refreshing buat menyegarkan otak" saran nya.

"Nah bener tuh, bos gimana setuju?"

"Oke minggu depan di villa gue yang ada di puncak" setuju Dave.

Mereka semua bersorak girang. Karena villa Dave yang ada di puncak itu memang sangatlah mewah dan memiliki pemandangan yang sejuk karena dekat sekali dengan pegunungan.

Sebenarnya Dave punya rencana lain dan mungkin hanya Dave, Papa nya dan Tuhan yang tahu apa rencana itu.

"Oh iya jangan lupa ajak cewek-cewek juga, pasti seru tuh kalo ajak mereka" ujar Liam.

"Ya iyalah kan ada Bu bos, pasti otomatis itu semua dayang-dayang nya pasti ikut" sahut Nathan.

"Iya juga ya"

***

Stella dengan tergesa-gesa menuruni tangga dan membuka pintu yang langsung disambut sebuah pelukan erat dari seseorang.

"Kenapa?" Tanya Stella disela-sela mengelus punggung tegap orang itu.

"Transfer energi"

Dave. Ya pria itu langsung ke mansion kekasihnya tanpa pulang terlebih dahulu. Ia rindu dengan gadisnya, seminggu tidak bertemu membuat ia sesak saja.

"Yaudah ayok masuk" Stella mempersilahkan kekasihnya untuk masuk terlebih dahulu.

"Daddy sama Mommy gak ada?" Tanya Dave karena tidak biasanya orangtua Stella tidak ada di rumah.

"Daddy ada urusan di kantor jadi harus kesana, kalo Mommy lagi belanja bulanan sama bang Xav sama Kak Alex juga" jawab Stella. Dave mengangguk ringan.

"Kamu mau langsung mandi atau enggak Dave, jangan tiduran dulu" ujar Stella setelah sampai di kamarnya.

Dengan langkah malas Dave meraih handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Tenang saja untuk urusan baju, karena sudah beberapa kali Dave menginap disini selain di apartemen tentu saja, jadi banyak juga baju yang Dave tinggalkan di kamar Stella.

Stella menggeleng, kemudian gadis itu membuka lemari serta mengeluarkan baju dan celana lengkap untuk di kenakan Dave.

Stella merasa sudah seperti seorang istri saja yang menyiapkan segala keperluan suaminya sehabis pulang kerja.

Gadis itu masih melamun di depan lemari, ia masih terbayang bagaimana jika suatu hari nanti mereka sudah menikah. Dimana Stella yang selalu menyambut kepulangan Dave dari kantor di depan pintu, menyiapkan segala keperluan pria itu, dari mulai makanan, pakaian, dan keperluan lainnya. Bahkan ia tak sadar pipi nya sudah merona serta eksistensi pria yang di pikirannya sudah berdiri tegap memandang nya di depan pintu kamar mandi.

Sampai sebuah lengan terulur melingkari tubuh kecilnya dengan erat serta bisikan rendah dari pria itu mengalun dengan lembut.

"Kenapa hm?" Tanya nya sesekali mencium leher putih itu lembut.