Chapter 9

25.6K 1.4K 12
                                    

hppy reading 🦋

koreksi bila ada typo 🙏🏻
___________________________

Suasana kantin masih senyap. Semuanya diam, kecuali semua yang berada di meja Dave dan sahabatnya mereka santai-santai saja, sedangkan Stella yang memang belum tau itu siapa hanya memandang mereka semua bingung. Ingat! Stella masih siswa baru dan belum tau semua hal disekolah ini.

"Sayang, dia siapa? Kok bisa duduk sama kamu sih?" tanya nya manja.

Stella mengernyit "Dave, kakak ini siapa?" tanya Stella berbisik.

"Gak tau, sayang" jawabnya seadanya. Stella mengerucutkan bibirnya sebal akan jawaban sang kekasih yang terlampau cuek.

"Eh! Lo siapa? Ngapain lo duduk disamping cowok gue?" tanya cewek itu galak dengan mata melotot, Stella meringis ngeri takut jika mata itu akan menggelinding.

Tidak mendapatkan jawaban dari Stella, cewek itu sontak memerah padam "Woy lo budek hah, lo siapa?"

Stella menoleh dan menjawab polos" Harusnya Stella yang tanya sama Tante, Tante siapa?" Mendengar jawaban polos yang keluar dari mulut manis Stella membuat seluruh penghuni kantin menahan tawa.

"Bangsat, jangan panggil gue Tante. Gue bukan Tante lo" sentaknya kasar.

"Terus Stella harus panggil apa. Soalnya kamu pake bedaknya tebel banget kayak tepung yang sering Stella temuin di dapur. Terus, itu yang merah-merah di bibir kamu kayak habis jatoh terus berdarah, merah banget ih Stella serem liatnya" ujar Stella lancar dan santai tanpa melihat ekspresi yang ditunjukkan cewek itu sekarang.

Lagi dan lagi penghuni kantin menahan tawa mereka agar tidak lepas. Namun, sepertinya saat ini mereka sudah tidak kuat menahan nya alhasil sekarang mereka tertawa terbahak-bahak bahkan ada yang terjungkal dari bangkunya, dan ada juga yang sampai mengeluarkan air matanya. Contohnya Rara, Amanda dan Salsa.

Dave dan temannya juga speechless mendengar ucapan santai Stella yang terkesan polos. Apalagi Kean yang tawanya sangat kencang, sedangkan Dave tersenyum tipis. Entah belajar darimana gadisnya itu sampai bisa berkata seperti itu.

"Anjirr, ngakak gue. Lanjutkan Stell, asahkan bakatmu nak" ucap Kean di tengah dunia tawa nya.

Cewek itu a.k.a Ceryl tidak bisa menahan emosi lagi kali ini. Baru kali ini ia dipermalukan oleh bocah polos di depannya. Sungguh ia malu sekali, namun apa jadi kalau sudah ego yang dijunjung tinggi. Ia pun tak mau kalah dalam membalas perkataan Stella.

"Dasar pho lo!! Lo kan udah ngerebut Dave dari gue. Ngaku lo?!!"

"Pho itu apa Dave?" tanya Stella menoleh pada Dave dengan ekspresi menggemaskan.

"Pho itu perusak hubungan orang, sayang" jelasnya. Stella mengangguk, ia menoleh kembali pada Tante di depannya.

"Tapi Stella kan gak rebut Dave. Yang ada Tante yang rebut Dave dari Stella. Yang pacarnya Dave itu Stella bukan Tante"

"Lagian Dave juga pasti gak mau sama Tante yang mukanya penuh sama tepung. Kata Abang itu.. eem.. apa ya.. ah.. Tante itu bukan tipenya Dave" lanjutnya. Banyak yang menonton perdebatan antara si tukang bully dengan cewek baru polos itu dengan antusias.

Wajah Ceryl sudah merah padam menahan amarah" Anjing! Mending lo jauh-jauh deh dari Dave, dia pacar gue bukan lo. Lo itu pho, jalang!"

"Ihh, sebel deh, udah dibilang bukan Stella yang jadi pho tapi Tante. Terus yang harus jauh dari Dave itu Tante bukan Stella" teriak Stella kesal. Seluruh murid di kantin itu memekik tertahan saat melihat wajah kesal Stella yang terkesan lucu dan imut itu.

DAVENDRA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang