Chapter 30

9.6K 510 26
                                    

hppy reading 🦋
mff bila ada typo 🙏🏻
__________________________

06:30 p.m

Sudah dari 5 menit, Stella menunggu Dave yang katanya akan menjemputnya ke sekolah. Hari ini adalah hari Rabu setelah 2 hari gadis itu izin karena sakit. Ya. Setelah kejadian itu, Stella terserang demam tinggi karena faktor kelelahan juga jantung nya melemah akibat berlari sejauh itu.

Dan sekarang, setelah dengan berbagai rengekan dan bujukan. Akhirnya, Stella di izinkan sekolah oleh keluarganya. Gadis itu berdecak karena sedari tadi menunggu kekasihnya di depan gerbang.

Di mansion nya tidak ada siapapun. Daddy dan Mommy nya sedang berada di perjalanan bisnis ke Singapore, mereka juga terpaksa kesana karena faktor urusan kantor, tadinya mereka hanya ingin berada di mansion untuk menjaga Putri mereka, namun berkat usaha bujukan Stella akhirnya mereka mau pergi.

Sebuah mobil Lamborghini Veneno silver berhenti di depan tempat nya berdiri. Si pengemudi keluar dengan raut dan tampilan acak-acakan.

"Maaf Sayang, aku terlambat bangun" ucap Dave salah.

"Ish Stella daritadi udah nungguin Dave disini" Rajuk gadis itu.

"Iya iya aku minta maaf sayang, hm. Ya udah ayok berangkat, kamu gak mau kan terlambat di hari pertama kamu masuk lagi"

Dengan menghentakkan kakinya kesal, gadis itu berjalan duluan dan menutup pintu mobil dengan keras pertanda merajuk. Dave menggeleng heran melihat itu dan menyusul gadisnya yang sudah berada di mobil.

Butuh sekitar waktu 10 menit. Akhirnya mereka sampai di pekarangan sekolahnya. Banyak para siswi yang melihat ke arah mobil pasangan itu karena mereka cukup tau jika pemilik mobil itu tak lain adalah Dave.

Ck! Fans fanatik!

"Ish kenapa mereka selalu ngejar-ngejar Dave terus sih" kesal gadis itu. Saat ini mereka masih berada di dalam mobil.

Dave. Pria itu sedang membuka ikatan tali rambut yang di kenakan gadisnya agar rambutnya terurai dan merapikan.

"Terus kamu maunya apa, hm?"

"Gak di apa-apain juga. Cuman Stella kesel aja" cicitnya.

"Dave itu milik Stella. Dave is mine" tekannya.

Pria itu tersenyum kecil. Suka akan sifat possessive yang dimiliki gadisnya untuknya. Ia risih? Tentu tidak. Malahan ia bahagian berkali-kali lipat, itu artinya gadisnya mencintai nya dan tidak ingin ia dimiliki oleh siapapun sama sepertinya.

Pasangan yang cocok. Sama-sama possessive!

"Keluar mau?" Tanya nya. Gadis itu mengangguk. Mereka keluar secara bersamaan, itu keinginan Stella. Padahal Dave ingin dia yang membukakan pintu untuk gadisnya.

Pasangan fenomenal itu berjalan santai di depan kerumunan yang selalu berada dimanapun mereka berpijak. Dave dengan wajah datarnya dan Stella dengan senyum ramahnya.

Stella tidak bisa judes pada semua orang.Perangainya lembut dan rapuh. Membentak saja ia tidak bisa. Di bentak apalagi. Dan untuk kejadian dulu, antara pertikaian ia dengan Ceryl.. dia kebawa emosi.

Lagipula, membalas kejahatan seseorang tidak selamanya dengan kejahatan juga kan. Ia lebih memilih membalaskan mereka dengan menjatuhkan psikis mereka. Karena luka fisik masih bisa di sembuhkan. Sedangkan psikis butuh waktu beberapa lama dan pastinya bisa terjadi trauma seumur hidup. Itu yang ia tau.

DAVENDRA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang