Chapter 14

15.7K 906 13
                                        

hppy reading 🦋
mff bila ada typo 🙏🏻
___________________________

"Wuhuuu!!!"

Dave tersenyum tipis melihat Stella yang berputar-putar di kursi kantornya.
Saat ini mereka berada di perusahaan Evals'Group, perusahaan keluarga Dave. Walaupun ia masih siswa pelajar, namun Dave sudah menguasai berbagai bisnis.
Ia juga sedang membangun perusahaan nya sendiri dengan hasil jerih payahnya selama ini.

Ingat, Dave memang berandal dan badboy tentunya tapi ia tidaklah bodoh, ia pintar. Sebab itu Ayahnya a.k.a Rafael sangat bangga dengan anaknya.

Awalnya Dave sangat tidak tertarik dengan bisnis, ia hanya ingin menikmati suasana remaja terlebih dahulu. Namun sejak Stella meninggalkan nya dulu, ia jadi berkeinginan bekerja dalam dunia bisnis bahkan Rafael pun sampai heran dengan kelakuan putranya itu.

Sebelum ini, ia pun sudah memaksa anaknya agar belajar bisnis agar nanti jika Putranya lulus akan langsung ia angkat untuk memimpin perusahaan nya. Namun anaknya itu menolak.

Rafael pun ingat waktu pertama kali nya anaknya itu meminta untuk mengajarkan bisnis.

"Dad, aku ingin belajar bisnis"

Rafael yang sedang meminum kopi buatan Bella istrinya seketika tersedak dan menatap anaknya horror. Apakah anaknya itu kesurupan?

Dave berdecak"Ck.. ayolah jangan menatap ku seperti itu"

"Kau sehat nak?" Bukannya menjawab Rafael malah bertanya balik.

"Aku sehat. Ajari aku bisnis besok". Setelah mengatakan itu, Dave beranjak dari sana.

Rafael masih saja terbengong. Kemudian ia tersenyum lebar.

"Oke nak!! Besok kamu ke ruang kerja Daddy!!" Teriaknya. Dave mengangguk sebelum berbelok ke arah kamarnya.

Ia sungguh tidak percaya akan perkataan anaknya. Itu terjadi sekitar 2 bulan setelah kepergian Stella. Mungkin itu faktor yang mendorong anaknya untuk berbisnis.

Karena menurut nya, jika ia sudah punya segalanya ia bisa dengan bebas bersama Stella. Kemanapun ia pergi Stella harus ikut begitupun sebaliknya. Itu sebabnya ia ingin belajar berbisnis, ia ingin kekuasaan nya seimbang dengan Ayahnya dan juga Ayah Stella. Karena disini yang dipakai dan diperlukan itu adalah kekuasaan bukan hal lainnya.

"Davee, Stella pengen makan junk food" pinta Stella.

Oh rupanya gadis itu sudah tidak bermain-main lagi.

"Boleh, tapi gak boleh banyak-banyak ya. Nih pesen aja" Dave menyerahkan ponsel mahal nya pada Stella.

Stella menerima nya dan memesan makanan yang ia inginkan tentunya dengan segala izin Dave.

Seperti..

"Gak boleh dua-dua sayang, satu aja"

"Burger nya satu aja sama kentang nya juga satu"

"Janji nya apa hm? Kan cuman minta kentang sama burger berarti yang lainnya gak boleh"

Hahh.. cerewet sekali. Yasudah lah yang terpenting ia bisa memakan makanan junk food lagi walau satu bulan sekali.

DAVENDRA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang