Chapter 3

37.7K 2K 17
                                        

hppy reading 🦋
______________________

Akhirnya hari ini pun tiba. Setelah pesan yang dikirim oleh anggota Zouls, sekarang mereka sudah berada di jalan Cempaka yang akan menjadi saksi kekalahan Zouls yang entah untuk kesekian kalinya, dan kemenangan untuk The Calvox.

Disana sudah banyak anggota dari masing-masing pihak. Dalam The Calvox mereka membawa kurang lebih 300 anggota, sedangkan Zouls 500 anggota.

Tenang saja, walaupun jumlah mereka lebih banyak Zouls, tapi kalau dinilai dalam kemampuan beladiri nya lebih unggul The Calvox, maka dari itu The Calvox hanya membawa sebagian anggota saja.

"Cih, gue yakin kali ini gue yang bakal menang" remeh Regal- ketua Zouls, setelah melihat The Calvox hanya berjumlah sebagian dari anggotanya.

"Liat aja nanti" datar Dave.

Regal yang terkesan di remehkan pun emosi "Gak usah basa-basi. Serang!!"

Kedua kubu itu menyerang satu sama lain. Bahkan suara pukulan dan retakan tulang terdengar ngilu disana. Tapi mereka tidak peduli, yang mereka inginkan hanya memenangkan pertarungan ini, itu untuk Zouls minus The Calvox.

Kali ini Dave sedang berhadapan dengan Regal. Regal tersenyum remeh sedangkan Dave hanya menatap nya tanpa ekspresi.

"Gue pastiin lo kalah kali ini. Dan The Calvox bakal tunduk pada Zouls" seraya melayangkan beberapa pukulan serta tinjuan pada Dave.

"Kita lihat saja, siapa pemenangnya kali ini" datarnya. Bahkan ia terkesan santai menghadapi pukulan brutal dari Regal.

Disisi lain Leon sedang menangkis beberapa pukulan yang di layangkan oleh Edgar, wakil ketua Zouls.

Ada pula Putra yang juga melayangkan beberapa pukulan untuk Erland.

Sedangkan Kean terlihat sedang menggerutu karena wajah tampannya terkena pukulan yang ia terima dari Rayyen.

"Anjir muka gue" ringisnya. Ia pun segera memukul Rayyen dengan brutal karena tak terima wajah tampan yang selalu ia banggakan terdapat lebam biru.

Liam juga sedang membalas pukulan Dimas. Nathan dan Sean sedang menangani Dewa dan Gara.

***

Disisi lain. Tepatnya di New York, Amerika serikat. Seorang gadis cantik sedang memasukkan pakaiannya ke dalam koper. Karena hari ini ia akan segera pulang ke negeri tercintanya.

Setelah 2 tahun lebih ia habiskan di negara orang akhirnya ia pulang juga ke tanah airnya, tentunya ia akan melepas rindu dengan seseorang disana yang sudah ia rindukan sangat.

"Dek, sudah selesai prepare nya?" tanya lelaki di depan pintu.

"Udah kak"

"Yasudah, ayo kebawah kita makan malam dulu" ucapnya seraya merangkul bahu adiknya.

Sampai dibawah, terlihat lelaki dan perempuan dewasa yang masih saja tampan dan cantik di umur mereka yang sudah kepala empat. Menyadari kedua anaknya yang sudah turun, wanita itu tersenyum

"Sayang, sudah prepare nya?" tanyanya penuh kelembutan khas seorang ibu.

"Sudah mom, beres" ucap gadis itu.

"Sini honey, kita makan malam dulu. Kamu juga bang" perintah kepala keluarga itu. Mereka pun makan malam dengan tenang yang hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring.

DAVENDRA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang