Chapter 18

13.6K 782 7
                                        

hppy reading 🦋
mff bila ada typo 🙏🏻
___________________________

Seorang pemuda tampan tengah merokok membuat udara di sekeliling nya penuh dengan asap. Pemuda itu adalah Dave. Ia saat ini berada di balkon kamarnya, dia pulang sebentar untuk membersihkan diri itu perintah dari kedua orangtuanya.

Di pikirannya masih teringat jelas akan percakapan di rumah sakit tadi. Tentang siapa orang yang telah merencanakan kecelakaan gadisnya, Stella.

Flashback on.

"Who is Zivana?" Tanya Nathan bingung.

"Sean" ucap Dave. Sean mengerti kemudian menjelaskan secara detail apa yang sudah ia temukan.

"Nama lengkapnya Zivana Alaya. Dia pernah tinggal di Indonesia sekitar 3 tahun yang lalu, terus dia pindah kembali ke negara asalnya yaitu di Jerman. Di Jerman dia menetap sekitar 1 tahun. Yang gue dapat saat ini, sekarang dia ke Indonesia kembali, tepatnya sekitar 5 bulan yang lalu" jelas Sean dengan detail.

"Terus saat ini tempat tinggal dia dimana?" Tanya Kean.

"Terakhir dia tinggal di Bandung, tapi kemungkinan besar saat ini dia pindah ke Jakarta"

"Jadi, dia yang bikin Stella kecelakaan?" Tanya Liam hati-hati.

"Iya. Dia orangnya. Lo kenal bos?" Tanya Sean.

"Gak"

"Kalo si bos gak kenal, terus tujuan dia bikin Stella kecelakaan apa?"

"Dendam. Maybe?" Tebak Putra.

"Dari kejadian yang menimpa Stella. Pasti tuh cewek ada hubungannya sama Lo bos" ujar Nathan.

Dave masih terdiam dengan pikiran yang berkelana. Kini, ruang rawat itu sungguh hening. Beruntung keluarga besar Stella tidak ada disana, jika iya, tidak tau apa tanggapan mereka saat pelakunya sudah ditemukan.

Flashback off.

"Zivana?" batinnya.

Yang ia ingat, dia tidak kenal dengan perempuan yang bernama Zivana. Selama ini ia memperbatas bersosial dengan perempuan, kecuali kekasihnya dan sahabat kekasihnya.

Lantas, kenapa perempuan bernama Zivana itu dalang dibalik kecelakaan gadisnya.

"Dendam?"

Tidak mungkin juga. Gadisnya memang banyak tidak disukai namun mereka hanya mampu memendam tidak sampai seperti ini, ia cukup yakin itu.
Lagipula, Stella baru 2 bulan kemarin ke Indonesia.

Jika memang sudah terbukti jika perempuan itu yang sudah membuat gadisnya terbaring di rumah sakit. Maka ia tidak akan memaafkannya.

Prinsip dia, siapapun orang yang menyakiti gadisnya.. dia pantas mati.

"Die!" desisnya tajam.

***

Di ruang rawat Stella banyak orang yang menjenguk. Saat semua orang sedang bersenda gurau dan mengobrol. Mereka di kagetkan, akan suara nyaring di ruangan itu. Objek yang pertama mereka lihat adalah gadis mungil yang terbaring itu yang nyatanya saat ini dia sedang kejang-kejang dengan EKG menunjukkan kalau jantung pasien itu melemah.

"Dokter!!! Dok!!! Anjingg Woyyy dokter!?!" Teriak Xavier dengan kesetanan. Ia sudah berada disamping adiknya dan menggenggam tangan kecil itu berharap adiknya membalas genggaman nya.

Samudra sedang menenangkan Ana yang histeris melihat putri nya melemah. Alex juga tengah mengelus kening adiknya lembut dan berbisik lirih di telinga adiknya, entah dia bicara apa.

DAVENDRA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang