Chapter 8

29.2K 1.5K 6
                                        

hppy reading 🦋

koreksi bila ada typo 🙏🏻
_____________________________

Pagi yang cerah secerah wajah Stella yang berbinar-binar sebab hari ini merupakan hari kedua ia bersekolah di SMA Antariksa. Untuk yang tanya, kenapa kok abangnya Stella a.k.a Alex tidak sekolah, jawabanya ia masih harus mengurusi hal-hal yang belum terselesaikan di sekolah sebelum nya.

Seperti sepasang remaja yang di pagi hari ini sudah menunjukkan keromantisan nya pada semua orang. Dimana Dave yang merangkul pinggang Stella seperti tidak mau kehilangannya. Ternyata, benar apa yang ada dipikiran mereka jika Stella adalah orang spesial bagi Dave.

Sebab baru kali ini Dave yang terbiasa acuh dengan sekitar juga dingin bisa se-romantis dan se-sweet ini bahkan ia tidak segan-segan menunjukkan sisi lembutnya pada gadis yang dirangkulnya.

Tanpa mereka ketahui, seorang gadis sedang menatap mereka tajam lebih tepatnya tatapan itu dikhunuskan pada Stella.

"Siapa sih dia?" gumamnya kemudian ia pergi.

Sampai di depan pintu kelas Stella. Dave menatap Stella "Sebelum aku jemput, kamu jangan dulu ke kantin oke. Tungguin aku disini, nanti minta temenin sama sahabat kamu jangan sendirian, paham sayang" ujarnya yang dibalas anggukan oleh Stella.

"Paham Dave" Mengecup kening Stella sebentar setelah itu ia segera meninggalkan koridor kelas 10 dan menuju kelasnya.

Melihat Dave yang sudah tidak terlihat lagi, Stella masuk ke dalam kelas yang tak lama bel masuk berbunyi.

***

Setelah mengantar Stella ke kelasnya, ia saat ini sudah berada di koridor kelas 11 IPS 2. Memang Dave mengambil kelas IPS karena ia memang orangnya tidak sok alim. Lebih baik ia menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya pada semua orang daripada mempunyai muka dua. Ia tidak se-munafik itu.

Di dalam kelas itu sangat ricuh, padahal 5 menit lagi bel masuk. Namun untuk kelas ini, mereka seperti masa bodo dengan itu semua. Kelas mereka memang dikenal sebagai suka cari ribut, biang onar dan kumpulan anak-anak bad lainnya. Namun, walaupun kelas mereka di cap jelek oleh semua guru mereka juga mempunyai otak yang di atas rata-rata alias IQ mereka tinggi.

Apalagi Dave, ketua geng motor itu pun tak pernah mendapat nilai standar atau rendah, ia selalu mendapat nilai tinggi dari setiap tahunnya.

"Wishh bos udah Dateng Lo"

"Abis nganterin buk bos ya?" Yang dibalas deheman oleh Dave. flat sekali!

Baru saja Sean akan berucap, tiba-tiba ketua kelas mereka berteriak

"Woyy!! Pak Basuki datang oyy, lo pada udah belajar kagak"

"Belajar apaan?"

"Lah emang lo gak tau, sekarang kan ulangan harian sejarah"

"Anjir!! Seriusan!!!?? Waduh, gue belum belajar lagi" jawabnya dengan tatapan khawatir nya.

"Li, gue contek lo ya?" Lanjutnya menunjukkan cengirannya pada Liam, Liam menatap Kean datar

"Gak"

"Anjing Li. Ah lo mah gak kawan. Sean gue contek ya"

"Gak. Belajar sono"

"Ih awas lo pada kalo ada butuh ma gue, gak bakal gue kabulin lo" ancamnya.

DAVENDRA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang