Chapter 34

8.3K 488 8
                                        

hppy reading 🦋
mff bila ada typo 🙏🏻
__________________________

"Dave tau gak cinta Stella buat Dave itu cuman 1%"

Alis Dave mengkerut tidak suka" Kok cuman 1% sih. 99% kemana?" ucap pria itu.

"Karena 99% nya itu cinta banget" balas Stella malu-malu.

Bibir pria itu berkedut menahan senyumnya. Kedua pipinya memerah sempurna.

"Bangsat, gue baper sial!"

"Anjir pipi lo merah bos" celetuk Kean keras.

Semua pasang mata menoleh ke arah dua remaja yang duduk di brangkar. Mereka kompak berseru karena memang benar adanya kedua pipi pria dingin itu merah sempurna walau ditutupi oleh wajah datar sekalipun.

Tanpa memperdulikan seruan teman-temannya. Dave menatap gadis kecilnya yang tengah mengerjap polos.

"Belajar dari siapa hm?"

"Kak Kean"

Pria itu menghela napas. Tidak disangka ternyata biang keroknya Kean, pria yang berstatus sebagai sahabatnya.

"Sayang kalo Kean ngomong macam-macam sama kamu, jangan di dengerin ya" ujar Dave lembut. Bukan apa sih sebenarnya, Dave hanya tidak ingin jika gadisnya di ajarkan dengan hal yang tidak baik. Karena Kean kan mantan playboy walau sifat playboy masih mendarah daging.

"Oke"

Brakk...

"WOY LO SEMUA APAIN BAYI BERUANG GUE HAH! KENAPA SAMPE BISA MASUK RUMAH SAKIT GINI" teriak si pelaku pendobrakan itu. Audrey, tunangan Liam.

"Ck repot ini mah kalo si mak lampir kesini. Li, Lo ngapain bawa dia kesini sih. Jangan sampe ini rumah sakit roboh ya karena kebringasan singa lo itu" decak Kean.

Audrey melotot. Dengan sadis gadis itu menendang tukang kering cowok itu tanpa perasaan.

"Anjing!"

"Apa hah! Apa?! Lo berani sama gue. Mau gue bogem lo sama jurus karate gue" sentak Audrey.

"Ck sakit bodoh. Li, urusin nih singa betina lo. Ganas bener udah kek baru lepas aja. Lagian lo ngapain balik sih, urha bagus-bagus lo di jepang ngapain ke Jakarta lagi" dengus pria itu.

Audrey memang berada di jepang saat itu. Ia disuruh oleh Kakek dan Neneknya untuk tinggal disana sementara waktu, awalnya Liam tidak setuju. Masa ia yang baru tunangan dengan kekasihnya harus di tinggalkan seperti itu namun lama-kelamaan ia setuju juga. Jadi tak apalah cuman sementara aja.

Dan saat ini terbukti, gadis itu sudah pulang dan langsung ke rumah sakit karena mendapat kabar jika bayi beruang nya masuk rumah sakit. Ya khawatir dong Audrey pada bayi nya.

"Awas lo Yan, benci sama cinta beda tipis. Ntar lo malah suka lagi sama si Audrey" celetuk Sean.

"Woy lo bego apa gimana hah. Kan gue udah official sama Liam. Ngajak berantem lo" balas Audrey galak. Tak lupa kedua tangannya yang menjambak rambut Sean keras.

"Adohh.. argh.. sakit woy lepas"

"Sekali lagi lo ngomong gitu. Gue tebas kepala lo" ancam Audrey dengan gerakan tangan di leher.

"Udah honey, mending kamu duduk aja gak usah ladenin mereka" lerai Liam.

Saat mereka tengah bercanda tawa seorang dokter beserta satu perawat datang memasuki ruang rawat.

"Selamat siang"

"Siang dok"

"Boleh saya memeriksa keadaan pasien sekarang untuk tes selanjutnya" dia dokter lain bukan dokter Andi, dokter Andi sedang izin dengan alasan keluarga.

DAVENDRA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang