Chapter 43

6.5K 449 30
                                        

hppy reading 🦋
mff bila ada typo 🙏🏻
_______________________

02:00 dini hari.

Stella berjalan mengendap-endap memasuki mansion nya. Cukup gelap, namun dia masih bisa melihat sekelilingnya karena cahaya yang dihasilkan bulan.

Setelah ternyata tidak ada yang tau perihal ia pergi tadi, gadis itu menghembuskan nafasnya lega.

Menaiki tangga dengan hati hati dan memasuki kamarnya. Stella tidak langsung mandi, sebab gadis itu sudah mengantuk sekali jadi langsung tidur saja.

Esok harinya, lapangan sangat penuh oleh beberapa siswi yang heboh berteriak dari sudut kiri dan sudut kanan. Ya saat ini, para pemain basket tengah latihan, tentu ada Dave dan kawan kawannya juga.

"Alay" batin Stella.
Gadis itu baru saja sampai, tentu dengan menaiki taksi. Awalnya Dave akan menjemputnya namun Stella menolak.

"STELLLA SINI" teriak Amanda di kursi tribun.

Stella menoleh dan langsung menghampiri para sahabatnya disana.

"Kalian udah lama disini?"

"Enggak sih dari 5 menit yang lalu" balas Rara.

Hari ini kelas mereka kosong, entah kenapa dan apa alasannya para guru sehingga sudah hampir seminggu mereka selalu jamkos. Tapi disisi lain itu adalah kebahagiaan tersendiri bagi setiap siswa yang selalu pening kepala akibat pembelajaran.

Sekitar 10 menit kemudian latihan para anggota basket sudah selesai. Dari kejauhan Stella dapat melihat Zivana yang akan berjalan menuju Dave, dan kebetulan sebelum sampai gadis itu akan melewatinya.

Stella tersenyum licik. Tepat saat Zivana berjalan di depannya, kakinya ia selonjor kan sehingga membuat gadis itu tersandung-- lebih tepatnya tersandung oleh kaki Stella yang menghalangi jalannya.

Sebelum ketahuan oleh orang orang, Stella dengan cepat ke posisi semula agar tidak ada yang curiga.

"Woy lo sengaja ya bikin gue jatoh" sentak Zivana

Stella menoleh dan menatap gadis itu polos.

Oh akting yang bagus Stel!

"Apa? Orang Stella dari tadi diem aja ya. Jangan nuduh deh" ucap Stella sewot.

Amanda yang memang tidak tau kejadian sebenarnya pun membela Stella, karena ia yakin sahabatnya tidak bersalah dan hanya di fitnah saja.

"Eh elo ngada ngada aja, gue yakin sahabat gue gak mungkin kayak gitu. Jangan fitnah ya lo" bela Amanda.

"Semua orang juga tau kali sifat lo kayak apa, mah lo koar koar bagaimana pun tentang Stella dan fitnah sahabat gue, gak bakal ada yang percaya" sambung Rara.

"Jangan ngadi ngadi lo ular. Belum pernah ya lo digibeng sama pacar gue" sahut Salsa.

"Loh yang kok aku sih yang kena" serobot Kean yang baru saja tiba disana diikuti dengan yang lainnya.

"Diem lo! Jangan ajak gue omong, gue mau ngasih pelajaran sama ni cewek gatel" sentak Salsa.

Kean mengatupkan bibirnya, kenapa kekasihnya galak sekali sih.

Disampingnya Nathan menahan tawa
"Cewek kalo lagi emosi mending jangan di pancing, lo diem aja" ucapnya.

"Gue diem aja kayaknya salah, apalagi ngebales" ucap pria itu miris.

"Sabar bro, lo gak sendirian. Masih ada gue" ucap Nathan menenangkan.

Kean bergidik geli"Dih, homo lo ya!" Semprot Kean.

DAVENDRA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang