Chapter 25

11.4K 615 15
                                        

hppy reading 🦋
mff bila ada typo 🙏🏻
__________________________

Sorakan riuh para siswi Antariksa terdengar histeris melihat para jajaran idola mereka berjalan santai di koridor. Ada sebagian yang melongo, pingsan, mimisan dan ada juga yang menatap mereka bisa saja.

Mungkin kali ini mereka mendapatkan kesempatan untuk mengagumi secara terang-terangan ketimbang seperti biasanya.

Karena salah satu pria yang paling menonjol di kumpulan sana selalu menempel dengan kekasihnya. Dan kali ini mereka tidak melihat ada sosok gadis mungil yang biasanya bersama mereka disana.

Tak jarang siswi yang memotret Dave dan teman-teman nya lalu di upload ke medsos yang berujung ghibah karena mereka semua termasuk fans dari Dave.

Mereka seperti ini hanya disaat-saat tertentu karena biasanya Dave serta temannya hanya akan ke koridor sesekali sebab tempat berkumpulnya mereka hanya di kelas, kantin, roftoop dan warung belakang.

Apalagi kini pangeran utama di kumpulan itu sedang sendiri dalam kata lain tidak berdua seperti biasanya dengan kekasihnya membuat mereka berjingkrak kesenangan, kesempatan untuk mengagumi Dave semakin besar jika tanpa Stella.

Seorang gadis dengan malu-malu menghampiri Dave dan teman-teman nya sembari membawa sebatang cokelat. Ia berdiri dengan gugup disana apalagi kini seluruh koridor membicarakan nya karena sikapnya yang terbilang sangat berani.

"Eum.. Kak Dave ini buat Kakak" ucapnya, bisa dilihat pipinya bersemu merah karena ia merasa Dave menatap nya dalam. Padahal kenyataannya pria itu menatap tak minat gadis tak tau malu itu.

"Eh neng, si bos gak doyan cokelat ya kecuali ceweknya si bos. Jadi kalo Lo mau ngasih dia cokelat gak bakal di terima, ngerti" celetuk Nathan.

"Iya mending cokelat nya buat gue aja. Gue juga suka kok sama nih cokelat daripada gak diterima sama si bos kan Lo malu nanti nya" ucap Kean.

Bukan malu lagi seperti nya. Karena semua murid di koridor itu sudah menahan tawa karena ucapan frontal Nathan dan Kean yang terkesan.. sarkas?

"Tapi kan Kak, aku ngasih ini buat Kak Dave bukan buat Kakak. Jadi Kakak gak berhak ambil" ucap gadis itu ngotot, panggil saja Meira.

"Iya gue tau. Tapi Lo emang gak malu apa di lihatin sama semua murid karena cokelat yang Lo kasih gak diterima hah" gedek juga Liam lama-lama dengan gadis di depannya apalagi kini mereka mulai pegal akibat sedari tadi berdiri saja.

Kini koridor kembali riuh saat melihat dua bersaudara Arslan sampai disana, Stella dan Alex. Ya mereka baru sama sampai di sekolah, untungnya Alex tidak ada rapat osis jadi Stella tidak perlu berangkat pagi.

"Kakak disana ada apa ya?" Tanya Stella.

Alex melihat sekumpulan itu tak minat, ia tau itu apa karena ia sempat melihat Sean disana yang artinya Dave disitu berserta yang lainnya. Entah apa yang mereka lakukan disana.

"Gak tau juga princess. Ayok kesana aja kalo kamu pengen tau" ucap Alex.

Stella berlari kecil kesana, ia sontak kesenangan saat melihat kekasihnya sedang berdiri di sekumpulan itu. Tapi kenapa di depan kekasihnya ada seorang.. gadis? Dan apa-apaan itu, kenapa gadis itu memberi kekasihnya cokelat? Bukankah kekasihnya tidak menyukai makanan manis itu.
Harus kah gadis itu ia beri pelajaran?

Tanpa berkata Stella merangkul tangan kekar Dave dari sebelah kanan. Tingkahnya itu membuat Dave terkejut, ia bersiap akan memarahi orang yang seenaknya merangkul nya namun kata-kata nya tertelan saat orang itu ternyata kekasihnya sendiri.

DAVENDRA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang