Chapter 40

7.5K 450 10
                                        

hppy reading 🦋
mff bila ada typo 🙏🏻
_______________________

"Eh eh gue mau pantun nih" ujar Kean.

"Pantun?"

"Iya pantun, pantun ini kakanda persembahkan untuk adinda Salsa seorang" ucap Kean menunjuk Salsa yang berada di sisi pintu.

Mereka sedang berkumpul di koridor kelas IPA, kelas para cewek tentu saja. Mumpung belum bel, jadi mereka bersantai terlebih dahulu disana.

"Gue?" Tanya Salsa pada dirinya sendiri.

"Yaiyalah kamu adinda, kan adinda merupakan kekasih dari kakanda" balas Kean dramatis.

Sean yang sudah gumoh akan kejametan Kean langsung meraup wajah pria itu kasar.

"Gumoh gue lama lama" sinis Sean.

"Apaan sih, iri ya lo karena gue udah punya doi sekarang" ejek Kean.

"Dih sorry ya, gue diem aja cewek cewek pada terpesona sama gue, apalagi kalo gue godain mereka. Pingsan kali" bangga Sean.

"Iya terpesona banget, saking terpesona nya mereka pengen banget nendang lo ke benua antartika" gemas Sean.

"Eh si Regal sama Zivana kok masih diem aja ya, udah nyerah dan ngaku kalah sama kita atau gimana" sela Putra.

"Gue rasa mereka masih nyiapin strategi baru deh. Orang kayak Regal mah kepala batu, dia gak bakal nyerah sebelum kita yang tunduk sama dia" balas Liam.

"Padahal kan cewek tuh banyak bukan cuman bu bos, yang jomblo juga masih banyak. Kok demen banget ya Bulung nikung gitu, heran gue" ucap Nathan.

"Karena kita sebagai cowok punya kebahagiaan tersendiri saat berhasil nikung si cewek" balas Kean.

"Iya dah iya mantan playboy mah tau segalanya" ucap Sean dengan penekanan.

"Yaiyalah Kean gitu loh" sahutnya dengan sombong.

Salsa yang notabene nya kekasihnya pun mengernyit jijik dan mengalihkan pandangan ke arah sahabat nya dan mulai bergosip ria. Biasa perempuan.

Lain hal nya dengan Stella yang tengah memakan yupi juga menghitung berapa jumlah yupi yang ada di meja nya, serta Dave di sebelahnya.

Kelas Dave dan Stella tengah jam kosong, entah keberuntungan apa yang mereka perbuat hingga bisa bersamaan seperti itu. Dan kini mereka tengah berada di kelas Dave.

"Dave, bang Xav ngajak aku ke London. Katanya mau ngabulin permintaan Stella yang dulu banget dan baru kesampaian sekarang" lapor Stella.

Pria yang tengah memainkan tangan gadisnya menoleh dan menyahut
"Kapan berangkat nya?"

"Akhir semester. Boleh?"

"Boleh, asal aku ikut" jawab pria itu mengangguk.

"Oke" ucapnya sebelum memakan yupi berbentuk panda.

Dave menatap gemas pada gadisnya. Dia langsung saja mengunyel-unyel pipi gembul gadisnya sehingga mendapatkan tabokan yang menurutnya tidak terasa sama sekali dari gadis mungil itu.

Pipi gembul itu senantiasa mengunyah makanan kenyal yang tadi pagi Dave belikan. Stella dan yupi memang tidak bisa dipisahkan.

Tanpa basa basi pria tampan itu mengecup sekilas pipi itu. Stella menoleh dan mengatakan sesuatu yang membuat Dave tercengang, bukan hanya Dave saja melainkan para sahabatnya pun sama.

DAVENDRA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang