Chapter 50

6.9K 389 9
                                    

hppy reading 🦋
mff bila ada typo 🙏🏻
______________________

Bosan.

Setidaknya itu keadaan yang menggambarkan Stella saat ini. Ini adalah hari Senin, dan ia tidak berangkat ke sekolah karena perihal skors itu, jadi selama tiga hari ini dirinya hanya berada di mansion saja.

"Bosen banget gue" pekiknya.

Menimbang-nimbang apa yang akan ia lakukan untuk mengisi waktu gabutnya saat ini. Menelfon Dave? Ah tidak-tidak. Mana mungkin ia menelfon kekasihnya sedangkan pria itu saja tengah disekolah, lagipula saat ini adalah waktu belajar.

Stella sendirian dirumahnya ah lebih tepatnya hanya ada dirinya dan para maid serta bodyguard saja, sedangkan seluruh keluarganya ya pergi bekerja, Mommy nya juga ikut pergi ke kantor Daddy nya.

"Apa Stella keluar aja ya"

"Okedeh"

Berdiri dari berbaring nya, gadis itu berjalan menuju walk in closet untuk memilih baju yang sekiranya akan ia kenakan.

Pilihannya jatuh pada jaket denim dan kaos hitam yang akan ia pakai serta rok diatas lutut berwarna hitam, untuk alas kaki ia akan memakai flatshoes merah maroon.

Ia men-curly rambutnya setelah selesai tinggal menambahkan jepitan berwarna peach. Meraih tas selempang nya kemudian ia keluar.

Dibawah Stella tak lupa berpamitan pada seluruh maid dan berkata bahwa ia akan pergi sebentar.

Di basement gadis itu memilih mobil yang di hadiahkan dari Daddy nya tahun lalu, mobil dengan merek Lamborghini Veneno berwarna merah terparkir apik di basement mansion nya.

Stella segera menaiki mobilnya dan berlalu meninggalkan halaman mansion mewah nya menuju jalanan lenggang.

Sembari memperhatikan jalanan, gadis itu mengambil headset yang tak lupa ia sambungkan ke ponselnya. Lagu dengan judul Only- Lee Hi mengalun menyapa rungu nya.

Dipertigaan depan Stella membelokkan stir nya dan memarkirkan mobilnya di depan sebuah cafe.

Nuansa awal saat ia memasuki cafe tersebut adalah perfect. Sangat bagus dan aesthetic. Wajar saja sih karena cafe ini memang khusus dan kebanyakan pelanggan nya itu remaja, jadi mereka menyediakan gaya remaja masa kini.

Gadis itu menelusuri meja satu persatu dan memutuskan untuk duduk di meja yang menghadap langsung kearah depan cafe.

"Pesan apa kak?" Seorang waiters mendatanginya. Dengan lugas gadis itu memesan makanan dan minuman yang akhir akhir ini sangat ia sukai.

"Beef steak sama orange juice"

"Baik, ada tambahan lain kak? Disini masih banyak menu menu baru dan yang pastinya enak juga. Bagaimana kak?"

"Tidak itu saja"

"Baik kak mohon tunggu pesanan nya"

Stella mengangguk acuh lalu matanya beralih ke ponselnya yang menyala dan menampilkan notif chats dari kekasihnya.

Sejujurnya gadis itu nampak risih karena di arah pojok kanannya ada segerombolan remaja laki laki yang sepertinya mereka membolos sekolah karena terlihat dari seragam sekolah mereka.

Bahkan ia tak sekali duakali mendengar siulan mereka walau itu terdengar tampak lirih tapi ya tetap saja ia risih.

Seulas senyum tercipta di bibir tipis nya.

DAVENDRA [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang