Vote and komen!***
"Gue duluan ya," ucap Felisa."Iya yaudah sana buruan pulang nanti jalan macet, aku juga mau ke perpustakaan dulu."
"Iya-iya, bay... "
Setelah Felisa pulang, Grisel mengambil buku nya di perpustakaan dahulu. Setelah itu ia menunggu di gerbang sekolah, karna pak Tyo yang belum menjemput nya.
"Sini lo," Grisel pikir hanya dia murid yang masih ada di area sekolah, ternyata masih ada murid lain.
"Kamu ngapain narik aku? Aku tau kamu mau nyuruh aku buat gugurin anak ini," tebak nya yang membuat Elvan tersenyum sekilas.
"Hm... Udah bisa banyak omong ye lo, kalo iya kenapa hah?"
"Van, tapi anak ini gak berdosa Van," tunduk nya lirih.
"Gue gak peduli," balas nya yang masih setia bersender di gerbang sekolah.
"Seterah kamu mau peduli atau enggak nya, aku tau kamu gak suka sama aku, tapi ini darah daging kamu Van."
"Lo mau buat gue malu? Jalan gue masih panjang Sel, dan gimana nanti kalo bokap nyokap gue tau."
"Kamu pikir cuma kamu yang bakal malu? Aku bahkan lebih malu Van. Jalan kamu masih panjang? Kalo itu sih masih bisa kamu terusin, tapi gimana sama aku? Masa depan aku hancur! Dan terakhir apa kamu bilang? Gimana kalo bokap nyokap kamu tau? Sama Van aku juga gitu, dan kamu! Kamu cuma bisa nyalahin orang lain dan berbicara tanpa berfikir dulu!"
Karna Grisel sudah kesal dengan cowo di depan nya ini yang tidak punya hati, ia segera pergi karna pak Tyo juga sudah datang menjemputnya.
Ia menghela nafas berat sepanjang perjalanan dan tak lupa ia selalu menghapus kasar air mata nya yang terus menetes. Tanpa di sadari ternyata Elvan mengikuti arah mobil nya.
***
"Assalamu'alaikum bunda," salam nya ketika sudah sampai di depan rumah yang lumayan luas.
"Waalaikumsalam," jawab Grea sang bunda yang sudah menyambut nya pulang dari tadi.
Elvan, cowo itu sudah ada di depan rumah luas itu, ia masih setia duduk di atas motor nya sambil mengintip dan mendengarkan apa yang sedang di bicarakan oleh ibu dan anak itu. Ia takut nantinya kalau Grisel mengadu pada bunda nya itu.
"Ada masalah gak tadi di sekolah?" tanya sang bunda di selingi senyuman.
"Enggak dong bund lurus-lurus aja," jawab nya sambil terkekeh.
"Tapi kalo bunda lihat-lihat dari muka kamu, kayak nya ada sesuatu deh yang kamu tutupin. Hayo ngaku," ledek nya.
"Enggak bunda, udah ah ayo masuk, Grisel cape mau tidur."
"Kamu masuk aja, bunda mau pergi dulu keluar bentar."
"Iya deh bund."
"bagus" setelah mengucapkan satu kalimat itu, Elvan segera menancap gas nya.
Grisel segera masuk ke dalam kamar nya, ia memerosotkan badan nya di balik pintu, air mata yang tak bisa ia tahan pun pupus mengalir seketika.
"Semua nya hancur," lirih nya sambil memejamkan matanya.
"Jadi ibu di usia muda? lucu memang," ucap nya lalu tertawa hambar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HUSBAND [END]
Teen FictionBiasain follow sebelum baca. Dia Grisel, si gadis lemah lembut. Dan dia berubah menjadi Nares, si gadis cuek dan bodoamat dengan segala hal. Berawal dari suatu malam yang seketika membuat kehidupan nya berubah begitu saja. Dia Elvan, si pemberi k...