48. AKHIRNYA...

3.9K 130 41
                                    

"Kenapa lama banget? Aku nungguin!"

Nares terkekeh. "Tau gak sih? Aku bukan enggak mau bangun, tapi aku mimpi kalo aku itu di kelilingin cowo-cowo ganteng di sana."

"Terus aku gak ganteng gitu?"

"Y-ya gak gitu juga sih," bingung nya.

Biar lah, Elvan sedikit lega karna Nares akhirnya terbangun juga. Walaupun baru sadar sejak satu jam lalu, semoga kondisi nya tidak down lagi. Karna gadis itu terlalu lincah, jadi lemas nya tersingkir kan.

"Aku mau gendong dia boleh?" ragu nya melirik Nevan.

Elvan mengambil Nevan lalu memberikan nya pada Nares. "Kamu bisa?"

Dengan yakin ia mengangguk. "Bisa, aku tau cara nya."

Bayi mungil itu masih setia terlelap dari tidur nya. Ia tidak merasa terusik sama sekali. Nares sedikit terharu atas perjuangan nya dan lika-liku rumah tangga nya yang terusik, ia berjuang keras melindungi anak nya.

"Ganteng kan? Mirip aku, liat tuh idung nya mancung."

Haru nya hilang seketika, ia tidak terima kalau begini. "Terus aku kebagian apa nya?"

"Lo kebagian sifat nya, anak lo itu kalo nangis kaga berenti kalo kaga di iming-imingin mainan dari Papa nya," jawab Felisa bersedekap dada.

"Kaga ada kata janji, kaga bakal berenti nangis dia," timpal Lio.

"Keren banget anak Mama, harus janji biar enggak kemakan omongan busuk doang," gemas nya menoel-noel hidung Nevan.

"Namanya Nevan Rioslle, kamu setuju kan?"

Nares mengangguk. Tidak masalah bagi nya, menurut nya juga cocok untuk anak nya. "Kalo kamu masih kurang enakan mending istirahat aja, biar mereka yang jaga Nevan, toh dia diem," ucap nya sambil menatap sekilas para om-om lima berderet.

"Yaudah nih," ia menyerahkan kembali Nevan pada Elvan.

"Aku tidur ya?"

"Iya, tapi janji gak selama tadi?"

"Iya brisik!" dengus lalu lalu membaringkan tubuh nya di bantu oleh Elvan, selanjutnya ia memejamkan mata.

***
15.00

"Gue pamit balik dulu, ntar gue balik lagi ke sini, jangan sedih gue cuma bentar doang kok, mandi..." cengir nya sambil menepuk-nepuk bahu Elvan.

"Najis, kalo mau pulang, pulang aja kali, kaga ada juga yang nyariin lo."

"Kalo gitu gue cabut dulu."

Hanya tinggal enam orang yang berada di dalam ruangan. Elvan, Nares, Nevan, Malvo, Lio, dan Dion. Sisanya izin pamit pulang ingin membersihkan badan.

Lio dan Dion pun sekarang sudah tertidur, mungkin mereka kecapekan karna adu bacot dari tadi. Sedangkan Malvo, ia hanya memainkan handphone nya.

"Assalamu'alaikum!" teriak Ela masuk ke dalam.

"Iya waalaikumsalam-waalaikumsalam," balas ke empat nya serempak.

"Santai dong Ma, udah kayak orang takut gak kebagian bansos aja," ucap Elvan.

"Nares mana? Udah sadar kan? Mama mau ketemu sama dia, Mama kangen tau."

"Dia lagi istirahat Mama... Jangan ganggu, kasian belum pulih banget."

"Yah... Mama telat ya dateng nya?" raut nya tampak begitu kecewa.

BAD HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang