45. TAHANAN

2.9K 136 10
                                    

"Sttt..."

"St-st mulu, aku ga bisa tidur bukan ga bisa sttt."

"Ini tengah malem Nares, ntar kalo tetangga pada bangun gara-gara kamu ngomel gak jelas gimana?"

"Gak!" ketus nya.

Tak bisa di bohongi, sekarang Elvan sengantuk itu? Sedangkan istrinya malah tidak mengantuk sama sekali.

"Kalo gitu gue aja deh yang tidur," ucap nya sebelum ia benar-benar terlelap.

02.30

"Lo dimana bangsat!" baru saja ia ingin membuka matanya dengan aesthetic tapi malah sudah di suguhi pemandangan yang tanpa ada istrinya.

Ia meraih handphone nya yang tergeletak di atas meja.

"Gue ke sana sekarang," dengus nya dengan muka yang sangat masam.

"Kunci mobil gue mana?" ia kembali mendengus. Istrinya itu sangat menyebalkan.

Ia segera turun ke bawah, lalu mengeluarkan motor sport hitam nya dari garasi.

15 menit kemudian...

"Ini semua juga gara-gara lo!"

Elvan menyerngit. "Gue?"

Mata yang sudah memerah itu menatap nya tajam. "Lo memang sialan! Apa susah nya lo kasih semua nya ke gue!"

Elvan terkekeh, baru saja ia masuk pintu markas, sudah di sambut dengan yang beginian. "Lo pikir gue siapa lo? Babu lo? Jangan ngimpi deh lo."

"Bangsat!"

"Thanks, berkat usaha lo gue jadi punya istri yang cantik gini," kekeh nya lalu mendekati Nares yang asik duduk menonton.

Gion memang sengaja di kurung oleh Malvo. Bermain sebentar, tidak lebih.

"Lo harus bebasin gue dari masalah ini!" bentak nya nyolot.

"Kenapa gue? Lo yang berbuat, jadi lo yang harus tanggung jawab sendiri. Jangan bawa-bawa orang lain dong ke masalah lo."

"Cabut dari sini, sebelum gue ngelakuin hal lebih ke lo," sahut Malvo.

Gion pun memilih pergi. Jika nanti-nanti, yang ada ia harus bersusah payah lagi untuk kabur dari si setan sok berkuasa. Menurut nya.

"Kenapa lo kabur sih, gue panik tau gak! Lain kali kalo mau pergi bilang-bilang dong, biar ga bikin orang jadi panik gini," omel Elvan.

Nares memanyunkan bibirnya. "Iya-iya maaf deh, aku salah."

"Jelas salah lah, memang nya siapa lagi."

"Jangan marah, liat deh muka kamu, jadi jelek banget."

"Pulang-pulang lo berdua, gue lagi gak terima tamu yang udah punya pasangan," sahut Malvo.

"Apaan sih Bang, main aja kaga boleh."

Elvan menarik lengan Nares, agar gadis itu berdiri. "Ayo pulang, ini saat nya jam kamu buat tidur," paksa Elvan.

"Bentar lagi juga pagi, tanggung Van." Gadis itu terlanjur sudah mager.

"Kalo aku bilang pulang, pulang Res!" ucap Elvan sedikit meninggikan suara.

Nares tersentak. "Iya-iya pulang," dengus nya lalu memberikan kunci mobil begitu saja dengan Elvan.

Setelah Elvan berpamitan dengan Malvo, tak lupa juga ia menitipkan motor nya. Setelah itu ia langsung menyusul istrinya yang seperti nya sedang merajuk di dalam mobil.

Bukan apa-apa bagi Elvan jika Nares ingin bermain, tapi ini sudah menginjak dini hari. Nares juga membawa nyawa sekarang, yang beresiko sangat besar jika terjadi apa-apa. Mengingat beberapa bulan lagi akan lahiran.

BAD HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang