34. TERBONGKAR

3.3K 155 2
                                    

"Kalo lo dateng mau cari Elvan, Elvan gak ada."

Laki-laki itu melepas kacamata nya. "Gue mau minta maaf masalah kemaren."

"Udah gue maafin, gue juga sadar diri kok."

"Kalo lo kaya gitu, yang ada bikin gue makin bersalah."

Nares mendudukan tubuh nya yang mulai terasa berat. "Trus gue harus apa? Gue gak bisa kayang."

Malvo mendengus, sifat Adik nya itu masih sama saja seperti dulu. "Yang iklas dong maafin nya."

"Iya udah gue maafin, lagian napa sih lo."

"Suami brengsek lo mana?"

"Baru juga gue maafin, udah bikin masalah lagi."

"Mau gue kasih pelajaran yang setimpal dengan apa yang lo rasain."

-

"Bu! Bakso nya dua mangkok ya," teriak Diko.

"Nyenyenyenyenye, ngeselin lo bangsat," dumel Lio.

Raka yang melihat teman nya berdebat pun diam, ia sedang menunggu seseorang. Hingga pandangan nya fokus kepala dua orang yang baru saja masuk kantin.

Plak!

Plak!

"Double kill."

Plak!

"Triple kill," dramatis Lio.

Raka menampar keras seseorang yang hendak melewati nya. Dua tampar itu membuat seseorang itu tertoleh dua kali.

Tapi dengan gemas, Rael menambah tamparan itu dengan lebih kuat nya. Hm, pakai tenaga dalam juga.

"Lo apa-apaan sih!" sentak Elvan.

Yash! Bisa di tebak mereka adalah Elvan dan Jesly.

Tadi pagi Nares melarang Elvan agar tidak usah sekolah dulu, karna luka dan lebam-lebam nya belum pulih sepenuhnya. Tapi cowo itu menolak, ia berkata tidak apa-apa.

"Cewe lo ini yang udah bikin suasana makin kacau!" tekan Raka menunjuk Jesly tajam, sedangkan gadis itu menunduk dengan tangisan khas nya.

"Rahasia yang memang udah di tutup bener-bener, tapi dengan mudah nya benalu ini hancurin!"

"Apa? Kenapa kalian selalu nyalahin aku? Kenapa selalu aku yang jadi bahan tuduhan kalian!" dongak nya dengan deraian air mata.

"Kenyataan nya memang begitu! Lo kan yang udah kirim E-mail ke Bang Malvo."

"E-mail? Aku gak tau urusan kalian."

"Alah, udah deh Jes, gak usah sok drama!"

"Aku tau, kalian benci sama aku, tapi bukan berarti aku balas dendam tentang kebencian kalian ke aku!"

"Aneh, kenapa lo jadi ngarah ke dendam," sahut Niko mengompori.

"Mau sampai kapan pun lo ngelak, gue bakal terus cari tentang data diri lo."

"Agh... " Gadis itu meringis, karna rambutnya ditarik dengan kasar oleh Elvan.

"Munafik," ucap tajam Elvan.

BAD HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang