12. AWAL DENDAM

3.8K 176 5
                                    


Elvan mencoba tenang, karna ada Felisa yang slalu di dekat Grisel.

"Sel, lo gapapa kan?"

"Aduh... Mata lo itu gapapa, perut gue sakit Fel."

"Ah lo sih ribet, itu lah akibat lo nikah duluin gue."

"Udah deh Fel, kepala gue makin pusing," ujar Grisel dengan wajah yang semakin pucat nya.

"Permisi Kak, Kak Felisa di panggil Bu Wina tuh katanya di tunggu di perpustakaan," ucap seorang adik kelas lalu pergi.

"Sel lo tunggu sini bentar ya, kalo lo mau muntah, muntah-muntah aja dulu sambil nunggu gue balik lagi, bentaran doang kok." Tanpa ingin mendengar balasan dari Grisel, Felisa langsung menyelonong keluar dari toilet.

"Goblok, trus gue ngapain disini." Grisel merosot kan badannya ke lantai yang kering, lalu bersender menikmati semua yang ia rasakan.

"Apa rumah tangga gue akan bertahan selama nya? Tapi gue ga yakin deh," kekehnya sambil memejamkan mata.

"Rumah tangga gue gak akan tenang kalo ada orang ketiga di antara gue dan dia, dan bagaimana pun juga gue harus nyingkirin orang itu."

Krek!

"Lo mau nyingkirin gue? Ga bisa tsay," ucap seseorang yang baru masuk ke dalam toilet, tak sengaja ia mendengar ucapan Grisel. Sungguh menel batin Grisel.

"Karna gue bentar lagi bakal tunangan sama Elvan," sambungnya.

"Mau lo tunangan kek, hajatan kek, yasinan kek, gue ga peduli," dengus Grisel tanpa berdiri dari duduk dan sender nya.

"Munafik lo, cih, seret dia ke bangunan toko kosong samping sekolah."

Kedua teman Prisa itu langsung menggeretnya. "Lepas! Heh anak babi, lepasin gue! Mauan aja lo di jadiin budak sama dia!" Grisel terus memberontak dengan menahan sakit yang ia rasakan.

Bagi Prisa itu tak ada apa-apa nya karna sudah merebut Elvan darinya. "Lewat belakang," ucapnya bersedekap dada bak seorang pemimpin.

Brak!

"Sakit goblok," gumam Grisel yang semakin tak berdaya.

"Oh sakit ya."

Kini Prisa malah menjambak-jambak rambut Grisel seperti hewan buas yang memakan mangsanya. "Ini balasan yang sesungguhnya Sel!"

Grisel mencoba melepaskan tangan Prisa dari rambutnya. "Stop Pris! Jangan sekarang," ucapnya lemah.

"Apa? Lo mau nunggu Elvan ada disini?! Jangan ngarep deh Sel!"

Setelah ia merasa puas, ia baru melepaskan jambakan itu. "Cih, lemah!"

"Lo pengecut Pris, beraninya ngelawan tapi nunggu lawan lo lemah dulu."

"Gue gak peduli yang penting gue menang, sekarang lo disini, dan jangan harap bisa keluar dari sini."

Prisa berjalan membalikan tubuhnya bersama teman-temannya, lalu menutup dan mengunci pintu bangunan toko belakang yang sudah tak di tempati itu.

-

"Aduh di tinggal bentar doang udah ilang tu anak, di suruh muntah-muntah dulu malah balik ke kelas." Felisa mendengus ketika ia balik dari perpustakaan dan kembali ke toilet, ternyata Grisel sudah tidak ada di sana.

09.00

Felisa cengo ketika kembali ke kelasnya, ternyata sudah ada Elvan dkk yang duduk di meja dan kursi Grisel. "Grisel mana?" tanya Felisa menghampiri mereka.

BAD HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang