"Kalo semua anggota Malvori ini bisa habis sama anak-anak Satlas sebelum Bang Malvo balik, kekuasaan Malvori bisa aja jatoh ke tangan Gion," ucap Diko."Yang penting untuk sekarang ini kita pinter-pinter jaga markas, dan awasin Nares trus," sahut Rael.
"Masalah itu mah gampang, serahin aja ke gue," ucap Lio mencair kan suasana agar tidak terlalu tegang.
-
Nares menyerngit bingung menatap sebuah kertas yang di lipat-lipat itu dari balkon kamar. Mengingat jiwa kepo nya itu sangat besar, jadi ia langsung saja membuka nya toh siapa tau penting untuknya.
'Jangan harap ada kehidupan tenang setelah ini, karna gue yang akan ngerusak semuanya'
Nares meremas kuat kertas dengan bertuliskan darah itu, berani-berani nya ada seseorang yang mengirimkan pesan surat seperti ini. "Gak keren banget sih pake ginian, keliatan cupunya," gumam Nares lalu membuang kertas itu ke dalam kotak sampah.
Pagi ini benar-benar membuat Nares bingung sendiri, ia ingin sekolah tapi untuk sekarang dan 6 bulan seterusnya tidak memungkinkan ia untuk sekolah dulu.
...
"Lo gila! Kenapa bisa berantakan gini sih!"
"A-ampun bos, tadi Gion gak sendirian, mereka keroyokan bos," jawabnya sambil memegangi pipi nya yang bonyok akibat jotosan.
Elvan menghela nafas kasar lalu menendang kursi yang ada di dekatnya. "Lain kali gunain juga otak lo, jangan cuma tenaga yang lo pake," tanda belas kasihan, Elvan malah mendorong anak buah nya itu.
"Lo jangan asal marah gitu doang Van, Gion sama anggota nya itu licik, mereka bakal habisin semua orang yang ngehalangin keinginan dia tanpa pandang bulu," sahut Faren.
"Banyak bacot, omongan lo gak bakal di denger ga sama dia," ketus Niko lalu mengeluarkan handphone nya dari saku celana sekolah.
"Lo chat cowo lo, kasih tau dia jangan emosian trus, kasian masih muda kena darah tinggi"
Setelah menghubungi nomor itu, Niko langsung mematikan telfon nya. Memang tidak berguna, tapi bisa membuat emosi Elvan reda seketika. Aneh memang.
"Ke markas Gion sekarang!"
Tanpa babibu, mereka mengikuti ucapan Elvan, lagian kalo udah gini masa gak di bales. Ga seru dong?
Setelah 15 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai dengan tujuan mereka.
"Gion sempak pink, kluar lo anjing!" triak Niko dari depan markas itu.
"Gak usah jadi pengecut yang udah berani nyenggol duluan tapi gak mau balik di senggol!" timpal Faren.
"Gion bau sapi, kluar lo setan! Lembek banget sih kek lemper," dengus Niko yang sudah mulai kesal.
Setelah banyak umpatan-umpatan yang keluar, akhirnya cowo yang bernama Gion itu pun kluar dengan gaya sok angkuh nya.
"Kenapa? Baru awal kok panas sih," ucap nya bersender di depan pintu markas dengan tampang mengejeknya.
"Lo kalo mau nyari masalah gak usah sembunyi-sembunyi, cupu? atau lo takut?" balas Elvan.
"Spek babi di takutin," gumam Niko.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HUSBAND [END]
Teen FictionBiasain follow sebelum baca. Dia Grisel, si gadis lemah lembut. Dan dia berubah menjadi Nares, si gadis cuek dan bodoamat dengan segala hal. Berawal dari suatu malam yang seketika membuat kehidupan nya berubah begitu saja. Dia Elvan, si pemberi k...