40. TEPAT

2.9K 156 1
                                    

"Bangun woi bangun! Molor trus!" triak Niko membangunkan teman-teman nya dan teman-temannya baru nya yang sedang asik tertidur berceceran di ruang awal.

"Apaan sih Bang, ganggu aja," ujar salah satu dari mereka. Cowo itu tampak lebih muda, ia tidur di karpet dengan sarung merah nya.

Niko menyengir. "Bang Malvo nya mana?"

"Di atas," ketus nya lalu kembali memasukan tubuh nya ke dalam sarung.

"Ye ni bocil sok-sokan."

Elvan segera menarik kedua teman nya untuk pergi ke lantai atas, jika tidak Niko pasti akan mengajak duel si bocil tadi.

"Kenapa?" tanya Malvo to the point.

Setelah itu, Faren pun langsung menjelaskan semua nya.

Malvo yang tadinya sibuk berkutik dengan leptop nya, sekarang ia bangkit. "Lo srius?"

"Bangunan kosong di daerah sini banyak, kemungkinan anak-anak juga perlu bantu kita," sambung nya.

"Terserah, intinya gue mau pencarian itu di lakuin sekarang," ucap Elvan.

"Bangun woi!" pekik Rael lalu menggeplak kepala Lio yang asik tertidur di bahu nya.

Bukan nya terbangun, Lio malah mengubah posisi nya menjadi memeluk Rael. "Idih, jauh-jauh lo gay!" histeris Rael lalu berdiri membersihkan baju nya yang terkena tubuh Lio.

Lio mengerjapkan matanya, tubuh nya seperti ambruk ke samping. "Ha? Kenapa lo liat-liat gue kek gitu?" tanya nya setengah sadar.

"Padahal gue cuma butuh guling, malah lo katain gay," sambung nya sendu.

"Turun sekarang," titah Malvo.

Prok! Prok!

Hanya dua tepukan tangan, semua anggota yang awal nya tertidur pulas, kini semua nya terbangun. Entah mengapa mata mereka tiba-tiba segar begitu saja.

"Beresin sekarang, setelah itu kumpul di depan."

Dengan sigap mereka melipat selimut dan sarung yang di kenakan. Ada beberapa yang menyapu ruangan dan membuang sampah. Lalu menaruh kembali meja yang awal mula nya berada di sudut ruangan ke asal nya.

02.00

"Pagi ini gue udah dapet informasi yang kemungkinan besar menjadi jalan keluar nya, gak usah ngebantah, ikuti aja apa kata gue, tim Vito sama enam lain nya ke arah bagian kiri, tim Rei sama enam lain nya ke arah kanan, tim Rama dan sisa nya ke arah selatan, gue sama yang lain ke arah utara."

Merasa tidak ada sahutan, Malvo kembali melanjutkan ucapan nya. "Setiap di perjalanan kalo kalian nemuin bangunan kosong, kalian turun trus cek itu bangunan, karna di salah satu bangunan itu ada Nares yang lagi di sekap."

"Patokan wilayah satu jam dari sini, yang dapet info lansung hubungin gue."

-

"Maksud lo apa udah berani ngambil handphone ini?"

Nares terduduk menunduk, entah bagian tubuh nya mana lagi yang akan terkena pukulan dari Jesly.

Plak!

"Berani banget ya lo udah nelfon-nelfon Elvan, lo ngadu kan sama dia!"

"Jawab gue! Kapan lo berhasil ngambil ini handphone?"

"Waktu lo keluar tadi," jawab nya sedikit gemetar, tubuh nya benar-benar sakit sekarang, tidak ada energi lagi bagi nya.

BAD HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang