"Najis banget sama dua ini bocah, Lama-lama makin alay," ucap Lio bergidik ngeri.
"Jomblo banget lo tukang iri, sebelas dua belas sama cowo di samping gue," ucap Rael.
Malvo melirik tajam Rael, ia merasa sangat tersindir. "Becanda Bang, gitu aja marah," sambung nya mendengus.
"Aku janji, setelah ini aku bakal bener-bener tanggung jawab dan coba gak bikin ulah lagi."
Nares tersenyum. "Ulah kamu keren, selain bikin emosi bikin sakit hati juga."
"Stop-stop, budek kuping gue denger lo berdua ngomong pake aku kamu segala," dumel Lio geli.
Raka tersenyum sinis, lalu mendorong kepala Lio sekilas. "Lo yang apaan dari tadi komplain mulu, mentang-mentang botak jadi nambah cerewet lo."
Lio gelagapan sendiri, kenapa Raka bisa tau kalau diri nya botak? Padahal dari tadi ia memakai topi untuk menutupi kepalanya yang baru saja di cukur tadi.
"Lo botak Yo?" tanya Rael menahan tawa.
"Tau nih si botak pake topi segala, tadi gue liat dia di suruh Mama nya potong rambut, trus di bawa deh ke tukang potong rambut sama Mamanya, iseng-iseng gue ikutin tuh eh gak tau nya ke jebak macet deh gue karna bawa mobil, eh sampe-sampe tu orang udah botak ae."
"Pfttttt... "
Lio merebut kembali topi yang di ambil oleh Rael. "Yah lo mah gitu sama temen sendiri, jadi gak ganteng lagi deh gue," ucap nya sedih.
Rael mengelus punggung Lio kasar. "Cup cup cup, jangan cedih nanti tumbuh lagi rambut nya."
"Gak botak-botak amat, bagus sih makin ganteng," sahut Nares memuji.
Lio yang awal nya sedih, mata nya kini berbinar menatap Nares. "Serius?" sudah lah hilang rasa kejelekan nya itu.
Elvan memutar bola mata nya malas. "Gantengan juga gue."
"Gue cabut dulu mau ngurus mayat si Jesly," ucap Malvo melerai.
Ruangan itu seketika hening, lalu mereka menatap Malvo dengan menganga, tak lupa juga dengan kata hah yang serentak.
"Kemaren gue sekap, barusan mati karna bunuh diri." Malvo menjeda ucapan nya sejenak. "Padahal gue kasih makan empat sehat lima sempurna."
"Wah parah sih lu Bang," sahut Diko.
"Gue pergi dulu ya bangsat."
***
Malvo sekarang kembali pada bangunan kosong yang awal mula nya menjadi tempat penyekapan adik nya.
Ia membuka pintu itu, pandangan yang pertama ia lihat adalah seorang gadis dengan sebuah tusukan di bagian perut nya. Ada hampir tiga tusukan yang terpampang jelas di sana.
Pisau yang kemarin hampir membuat nyawa adik nya melayang, kini sang pelaku sendiri yang nyawa nya melayang akibat pisau nya.
Pisau itu masih tergenggam di tangan kanan nya.Banyak luka gores yang gadis itu buat sendiri di lengan dan paha nya.
Malvo mendekat lalu mengangkat sedikit dress kotor yang menutupi goresan luka di pahanya itu. "Keluarga?"
Yang tergambar jelas di paha nya itu adalah seorang keluarga. Mami? Papi? Jesly? Di bawa gambar orang-orangan itu terdapat sebuah kalimat. Kalimat itu lah yang tertulis sangat jelas.
"Ck, kreatif banget sih," kekeh Malvo.
Tanpa ada niat sedikitpun ia tahu masalah apa yang di landa oleh Jesly. Setelah itu Malvo menjambak kuat rambut gadis tanpa nyawa itu, lalu di seret nya hingga dimana mobil nya terparkir.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HUSBAND [END]
Подростковая литератураBiasain follow sebelum baca. Dia Grisel, si gadis lemah lembut. Dan dia berubah menjadi Nares, si gadis cuek dan bodoamat dengan segala hal. Berawal dari suatu malam yang seketika membuat kehidupan nya berubah begitu saja. Dia Elvan, si pemberi k...