"Gue berhak tau karna gue suami nya!"
"Justru lo suami nya, lo kemana aja? Lo malah jalan sama cewe lain!"
"Gue tau gue salah, tapi gue gak bisa ninggalin Jesly gitu aja, bokap nyokap Jesly nitipin Jesly ke gue, mereka ngelakuin apapun buat Jesly selalu sama gue, mereka juga berharap lebih sama hubungan gue dan Jesly."
"Maksud lo apa? Kenapa lo gak bilang aja ke ortu nya kalo lo itu udah nikah."
"Gue gak mau buat mereka kecewa, tapi di sisi lain gue udah berumahtangga."
Entah dari mana asal usul nya, gadis berambut coklat dan berjepit pink itu masuk ke dalam ruangan dengan nafas terengah-engah.
"Van, otak lo benerin dikit deh, lo jangan tau nya cuma Nares mau bertahan sama lo, tapi lo gak tau kan apa yang dia rasain? Lo bilang ke Jesly sana, masih banyak cowo di luar sana yang masih single, bukannya malah welcome sama suami orang," ucapnya.
Elvan mengepalkan tangan nya, rahang nya mulai mengeras. "Udah berapa kali Jesly bilang ke kalian, kalo dia gak tau apa-apa dan gak ngerti permasalahan ini, jadi gak usah asal nyalahin," ia menekan di setiap kata-kata nya.
"Di saat keadaan nya kek gini lo masih aja ya sempet-sempetnya belain dia! Lo tau gue? Ya gue orang yang dulu mati-matian ngejar lo dan ngebully Nares waktu dulu, tadi gue liat dia duduk dengan perut yang udah ngebentuk trus dia bilang kalo anak yang di kandung dia itu anak lo, gue langsung apa? Gue langsung minta maaf dan dengerin penjelasan dia, sedangkan cewe lo? Cewe lo malah kabur ke kantin rumah sakit buat makan siang, sekarang? Sekarang dia di luar cuma nguping perdebatan lo sama Felisa, tanpa ada niat buat masuk temuin Nares ataupun Felisa untuk minta maaf."
Tanpa ada niat untuk membalas ucapan Prisa, cowo itu langsung pergi meninggalkan ruangan untuk menemui Jesly.
"Stop, gue gapapa," ucap Nares dengan suara sayu nya.
Sebenarnya Nares sudah siuman dari 10 menit yang lalu, tapi ia malas bangun dan ingin mendengarkan perdebatan suami nya dengan sahabatnya.
Kedua gadis itu menengok bersamaan. "Astaga Nares, bikin gue kaget aja," dengus Felisa lalu mengambil mineral untuk Nares minum.
"Sorry-sorry, gue rasa lo berdua gak usah ikut campur sama masalah gue, ntar yang ada kena imbas nya."
***
Jesly yang awalnya berdiri di depan pintu pun langsung duduk di kursi yang telah di sediakan, ia menunduk. Tangan nya saling bertautan berlagak cemas.
"Kamu gapapa? Maafin aku ya."
Ia mendongak kala ada Elvan yang berdiri di depan nya. "Gapapa kok, aku minta maaf ya, gara-gara aku hubungan kalian berantakan kan?"
Elvan mengelus kepala gadis itu lembut. "Enggak, setiap ada masalah pasti ada jalan keluarnya."
"Aku rasa jalan keluarnya, antara aku sama dia."
Bugh!
Satu pukulan keras itu kembali mendarat sempurna di sisi bibir Elvan.
"Lo memang gak berguna! Lo bego!"
Rael yang tadi nya hanya membuntuti Raka, kini ia menahan Raka agar laki-laki brengsek itu tidak habis di tangan Raka.
Elvan kembali memegangi sudut bibirnya yang terkena double bogeman. "Stop! Plis, udah jangan marahin dia lagi, mending kalian selesain masalah ini dengan kepala dingin," ucap Jesly melerai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HUSBAND [END]
Teen FictionBiasain follow sebelum baca. Dia Grisel, si gadis lemah lembut. Dan dia berubah menjadi Nares, si gadis cuek dan bodoamat dengan segala hal. Berawal dari suatu malam yang seketika membuat kehidupan nya berubah begitu saja. Dia Elvan, si pemberi k...