"Astaga sayang, tadi aku cariin kamu loh di kelas, gatau nya udah di sini duluan ternyata," keluh Prisa mengomeli Elvan yang ternyata sudah duduk di kantin bersama teman-teman nya.
"Banyak bacot, Elvan masih gak mau di ganggu," ketus Niko.
"Yang, kamu kenapa ih?" Prisa pun langsung menatap Elvan lalu menepuk-nepuk pipi kanan nya.
"Diem! Bawal banget sih," bentak Elvan yang membuat Prisa langsung terdiam dan duduk di samping Felisa.
"Yaelah Pris makanya diem kek, udah tau tu orang sensitif banget dari tadi," sahut Felisa melirik Prisa yang memasang wajah ngambek nya.
"Kenapa sih emang nya? Berantem lagi? Tawuran sama anak sekolah Tunas Bangsa? Di tantang anak geng Cakra?" tanya Prisa dengan menyerbu pertanyaan-pertanyaannya.
"Kaga, iri dia kaga di kasih coklat dari Pak Adit," celetuk Niko yang mendapatkan sumpelan bakso istimewa dari Faren.
"Mulut lo kaga pernah di azanin ya?" kali ini bukan Faren yang ngomong tapi Elvan.
"Ya emang kaga, emang mulut lo pernah?" nyolot Niko yang terbawa emosi karna sumpalan bakso dari Faren tadi.
"Oh ya jelas pernah," ujar Elvan mentah-mentah.
"Eh-eh Sel, mau kemana?" tanya Felisa panik ketika Grisel mulai bangkit dari duduk nya dengan keringat yang membasahi kening nya.
"Toilet bentar." Grisel sudah tidak tahan lagi, ia berlari cepat untuk ke toilet. Kali ini perut nya tidak enak, sepertinya ia akan memuntahkan semua makanan yang ia makan tadi.
Felisa pun berlari menyusul Grisel, ia takut kalau kondisi nya down.
"Huek..."
"Aduh dedek, jangan nakal dong, liat tuh mama kamu muntah-muntah," kesal Felisa seolah-olah bayi yang ada di dalam perut Grisel itu dapat mendengar nya.
Jujur setelah memuntahkan isi makanan yang ada di perut nya, Grisel merasa lega dan sedikit enakan.
"Aduh Sel lo bikin orang panik tau ga sih," geram Felisa di sepanjang koridor menuju kelas.
"Yaelah Fel, yang ngerasain gue yang panik lo."
"Liat noh ada Pak Adit," Felisa menunjuk Adit yang baru saja memasuki kelas mereka.
"Tuh guru kaga pindah ngajar ke kelas laen?"
"Masih ada jam biologi, dan dia lagi yang ngajar."
Dengan hati-hati mereka masuk ke dalam kelas yang ternyata di bangku mereka sudah ada tiga cowo bad dan si Prisa tentu nya.
"Ngapain lo berdua lama di toilet, atau jangan-jangan... " Niko menyipitkan mata nya menatap curiga kedua cewe yang baru saja duduk di bangku lain.
"Jangan-jangan apaan? Lo kira gue lesbi? Kalo gue lesbi pastinya kaga bakal mau sama lo," ucap Felisa memutar bola mata nya malas.
"Sayang, romantis dikit dong kayak mereka," rengek Prisa di lengan Elvan.
"Iya harus romantis kayak mana dong," ujar Elvan lembut walaupun di relung hati nya yang paling dalam ia sangat tertekan.
"Nanti pulang anterin aku ya," mohon nya dengan mata yang berkaca-kaca.
Elvan mikir dua kali, jika Prisa dengan nya saat pulang, bagaimana dengan Grisel?
Tringgggggg...
"Bel masuk, udah buruan bubar-bubar," usir Grisel.
"Iya-iya sabar dikit dong cantik," goda Faren mengedipkan sebelah mata nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HUSBAND [END]
Teen FictionBiasain follow sebelum baca. Dia Grisel, si gadis lemah lembut. Dan dia berubah menjadi Nares, si gadis cuek dan bodoamat dengan segala hal. Berawal dari suatu malam yang seketika membuat kehidupan nya berubah begitu saja. Dia Elvan, si pemberi k...