19. NONGKRONG

2.4K 134 3
                                    


Vote!

Komen!

No sider!








***

"Lo sakit? Muka lo pucet banget."

"Gue ngantuk."

"Ke UKS aja, gue anterin."

Nares menggeleng lalu menidurkan kepalanya di atas tumpukan tangannya.

"Ya ampun pacar gue kenapa! Lo apain dia," dramatis Lio ketika baru saja sampai dalam kelas.

"Gue perkosa tadi," ujar Raka.

Lio menatap tajam Raka, wajahnya kini sudah memerah. "Wah parah sih lo, jadi anak dia ada dua?"

"Tolol banget sih lu," kekeh Rael lalu menggaplok teman nya itu.

"Muka Raka kek kambing," dengus Lio.

"Gak jelas banget lo," ucap Raka.

"Gue memang gak jelas, tapi cinta gue ke Nares itu udah jelas banget." Selain pintar menghalu, cowo itu juga pintar menggombal.

"Apasih lu kadal, garing banget," ucap Diko yang sekarang memasang wajah jijiknya.

"Res, lo mau gak jadi pacar gue, nanti kalo kita pacaran gue janji bakal turutin semua permintaan lo," goda Lio kembali.

"Apaan! Gak! Gak! Gak! Najis banget gue ngerestuin lo." Felisa tercengang baru saja ia datang, sudah di sambut dengan obrolan-obrolan yang tidak jelas.

"Ngerusak suasana aja lo, balik aja deh sono, sekolah ini gak butuh murid kek lo," usir nya.

"Bodoamat, emang sek olah butuh juga murid bodoh kek lo?"

"Gue pusing." Nares kembali menegakkan tubuhnya kala merasa tidurnya terganggu.

"Gue anter lo ke rumah sakit," panik Raka.

"Gue ikut," semangat Lio tanpa mau di bantah.

"Gue juga!"

"Gue juga!"

"Gue juga!"

***

Nares kini mengarahkan ke rumah sakit kandungan. Tempat yang biasa ia kunjungi setiap bulan, atau bahkan jika ada keluhan ia akan datang.

"Ini vitamin nya, jangan cape-cape dulu, Dokter saranin kamu berenti aja sekolahnya, satu lagi kamu harus pinter-pinter buat ngendaliin emosi kamu," ucap Dokter cantik bernick nama Elza.

"Iya Dok, kalo gitu saya pamit pulang ya."

Setelah Felisa dan Nares keluar dari ruangan, ke empat cowo itu merasa lega.

"Pacar Lio kan kuat, jadi gak mungkin dong harus di rawat segala," puji nya sangat pd.

"Prasaan gue ga ada hubungan sama lo," ucap Nares lalu menyetarakan langkah nya dengan Raka.

"Lo gak boleh sekolah! Kandungan lo sekarang itu udah tiga bulan, lo tunggu aja Bang Malvo pulang," ucap Raka, senyuman miring nya kini terlintas sedikit di bibirnya.

"Oh jadi lo nunggu gue kena marah sama Bang Malvo?" sewot Nares.

"Bukan lo, tapi dia."

BAD HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang