11. 🐝

3.8K 179 6
                                    


"Gue juga ga ngarep lo mau peduliin gue tau ga, gue sadar diri kali kalo gue juga bisa sama lo karna accident."

"Sorry, gue gak mau nambah beban fikiran lo apalagi sekarang lo lagi hamil, jadi menurut lo gue harus gimana Sel?"

Grisel terdiam lalu duduk di tepi ranjang. "Terserah lo, gue rasa gue ga berhak buat ngatur-ngatur lo."

Elvan menghala nafas berat lalu duduk di samping Grisel. "Apa gue putusin aja ya Prisa nya?"

Grisel menoleh cepat menghadap Elvan. "Ga! Gue ga mau lo putusin dia kalo gue lah yang jadi alesannya, lagian gue tau kalo lo cinta sama Prisa."

"Gue tau Sel kalo gue egois, tapi gue ga bisa terus-terusan kaya gini, ada lo dan calon anak gue yang harus gue jaga."

"Terserah lo, gue cape, mau tidur," Grisel bangkit lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri sebentar lalu kembali ke atas ranjang nya.

Sedangkan Elvan, ia beralih duduk disofa kamar sambil melihat Grisel yang mencoba untuk tidur, tapi seperti nya tidak bisa.

"Van, perut gue nyeri," ringis Grisel yang seketika membuat Elvan terbangun dari ketiduran nya.

Elvan membantu Grisel untuk duduk bersender di kepala ranjang. "Aws... " ringis nya kembali.

"Dede Mama nya mau tidur dulu, jangan ganggu," ucap nya menatap perut Grisel yang saat ini sedang di elus nya.

"Van, lo aja deh yang hamil."

"Yaudah besok kita pergi ke dokter buat operasi pemindahan bayinya ya."

"Emang ada ya Van?"

"Ada. Ga ada lah! Udah deh sekarang lo tidur-tiduran aja sapa tau bisa tidur beneran."

"Iya deh iya."

***
05.00

Elvan membuka matanya, ternyata ia tertidur dalam posisi yang berbaring, tangan kanan nya memeluk perut Grisel. Sedangkan Grisel, ia seperti posisi semalam, memejamkan matanya dengan bersender di kepala ranjang.

"Sel, Grisel, bangun udah pagi."

"Memang pagi, emang siapa yang bilang sore?" ucap Grisel membuka sebelah matanya.

"Ga ada, kan gue bilang pagi."

"Yauda buruan mandi."

Elvan menurut, ia beranjak lalu masuk ke dalam kamar mandi. Sementara Grisel, ia pergi ke dapur untuk membuat nasi goreng.

10 menit kemudian...

Drtttt...

"Van! Handphone lo bunyi!"

"Elvan! Itu HP lo brisik banget elah, buruan angkat!"

Elvan keluar dari kamar dengan dengusan nya. "Angkat kali," kesalnya lalu mengambil handphone nya yang sedang ia cas di dekat meja makan.

"Iya, apa Pris?"

"Kamu jemput aku kan?"

"Sorry gue ga bisa, lo di anter supir lo aja atau lo kan juga bisa naik taksi."

"Kamu kenapa? Tumben-tumbenan kamu nolak aku."

BAD HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang