16. BERANTEM

3.2K 148 1
                                    


Vote!

Komen!

No sider!







***

Nares mengerjapkan matanya kala ada cahaya yang menyilaukan matanya. Dan benar saja, ternyata sudah pagi. Tapi dimana kah suami nya itu? Apa dia beneran pergi?

"Gue berangkat duluan, lo kalo mandi yang cepet soalnya bentar lagi jam masuk," teriak seseorang dari ruang tamu. Itu suara Elvan.

Nares beranjak dari tempat tidur nya, lalu dengan secepat mungkin ia mandi dan langsung berangkat.

"Kunci motor gue ke mana? Prasaan gue taro sini deh." Gadis itu bingung sendiri mencari kunci motor ninja nya. Padahal waktu itu ia taro di atas meja rias nya.

Kini ia geram sendiri. "Pasti di sita itu orang!" kesal nya lalu mengambil kunci mobil.

***

Saat sampai di sekolah, gadis itu tampak tergesa-gesa lalu masuk ke dalam kelas Elvan dengan tidak santai. Bahkan semua mata tertuju padanya.

"Kunci motor gue mana! Balikin!" pintanya ketus. Untung saja tidak ada Jesly di dalam.

Elvan tersenyum nakal. "Gue? Gue gak ada ngambil kunci motor lo, kok lo mana nuduh gue sih."

"Gue tau pasti lo yang ngambil, udah deh balikin aja sekarang Van."

"Hey baby." Cowo itu bukannya membalas atau memberikan kuncinya. Ia malah menyambut kedatangan Jesly yang baru masuk dan duduk di bangku dekatnya.

"Hm, semalem aku lupa ngerjain PR karna kecapean habis ngemall sama Nares, boleh aku nyontek PR kamu?" pintanya berharap cowonya itu membolehkan nya.

"Mana buku nya?" Dengan sigap gadis itu langsung mengeluarkan buku tulis yang sudah tertulis soal-soal matematika nya.

Elvan beralih dengan Nares. "Nih lo kerjain, nanti gue kasih kunci motor lo."

Bukannya di kerjakan, Nares malah merobek-robek dan membuatnya seperti bola tapi terbuat dengan kertas. "Gak usah di kerjain, ngapain di kerjain, sekali-kali lo gak ngerjain tugas," ucap Nares tanpa dosa dan terkekeh.

Jesly yang awalnya cemberut sekarang ia tersenyum. "Iya juga... Oiya Van, ini tadi Oma bawain kamu bekal juga sekalian," ujarnya lalu mengeluarkan kotak makan berwarna biru laut itu.

"Bilang Oma, makasi bekalnya pasti enak."

"Oma bilang, ini khusus buat kamu."

"Gue pergi dulu, jadi gak enak ganggu kalian pacaran, sorry." Nares membalikkan tubuhnya lalu keluar dari kelas haram menurut nya.

Percayalah hatinya terasa sakit ketika Elvan malah menyayangi dan mengutamakan cewe itu. Ia saja sangat lupa, kalau akhir-akhir ini tidak masak dan membawakan Elvan bekal.

"Lo habis nangis ya Res? Serius?" panik Lio ketika Nares masuk dengan mata yang merah dan sedikit sembab.

Nares menggeleng. "Enggak, tadi kelilipan debu doang."

"Bilang aja kali Res, gak usah malu segala," dengus Felisa.

"Eh-eh mau kemana Rak?" tanya Rael.

BAD HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang