46. BABY?

4.5K 158 5
                                    

"P-perut aku sakit." Gadis itu meringis sambil meremas kuat kaos yang di gunakan nya. Perut nya sudah sangat besar.

Dengan suara yang bergetar, ia terus memanggil Elvan dengan suara lirih nya. Ini diri nya, kenapa ia harus terbangun dan haus di tengah malam begini?

Suara pecahan gelas secara sengaja itu terdengar di telinga Elvan. Cowo itu terusik dengan suara barusan, dengan malas ia membuka mata nya lalu mendudukan dirinya.

Matanya membulat sempurna kala melihat istri nya dengan wajah pucat sambil memegangi perut nya, tak lupa juga dengan bibir yang terus memanggilnya dengan lirih.

Kedua pasangan suami istri itu selama tiga bulan terakhir sangatlah tenang tanpa gangguan makhluk-makhluk ghoib berbentuk manusia.

Dengan segera ia turun dari ranjang nya, lalu mendekati Nares yang terduduk tepat di sambil meja belajar. Darah pun mulai melumuri paha dan kaki mulus Nares.

"Sakit banget Van... -"

Elvan yang mulai panik, ia segera menggendong Nares ala bridal style menuju mobil.

"Kamu tahan oke? Sebentar lagi kita sampe."

Shit! Kenapa Elvan bisa lupa kalau minggu ini adalah perkiraan anak nya keluar, seharusnya ia menjaga Nares selama 24 jam.

Nares hanya mengangguk sambil menikmati rasa sakit yang begitu hebat. Ia terus berdo'a, semoga saja besok ia masih bisa melihat dunia.

Tak butuh waktu lama, mereka sudah sampai di rumah sakit.

Brak!

Dengan tidak santai ia membuka pintu, hingga para suster yang sedang tertidur pun langsung terbangun dan sigap.

"Biar kami tangani adik nya mas," ucap suster cantik itu.

"Ini istri gue bangsat!" bentak nya.

Ke empat suster itu pun tersentak kaget lalu segera membawa Nares masuk ke dalam ruangan bersalin.

1 jam kemudian...

Cowo itu terus mondar mandir tidak jelas sambil menunggu dokter keluar. Ia mengeluarkan handphone, ia sampai lupa untuk menghubungi yang lain.

"Bang, ke rumah sakit Radiel sekarang."

"... "

"Gue juga minta tolong buat kabarin yang laen."

-

"Silahkan masuk, anda bisa menunggu di dalam, jika memang sudah berkontraksi ada suster yang berjaga di dalam, nanti saya akan kembali."

"Trimakasih dok," balas nya langsung menyambar masuk.

Ia berjalan mendekati Nares. Wajah cantik itu berlumuran keringat, bibir ranum nya pun menjadi pucat. 'Sesakit ini?' - batin Elvan.

Ia terus menggenggam tangan lembut itu, berharap akan ada kekuatan yang menjalar.

"Kalo nanti aku kenapa-kenapa, pokoknya kamu harus jaga anak ini, oke?"

"Kamu kan kuat, gak mungkin dong kenapa-kenapa," kekeh nya.

"Aku serius Elvan."

Tawa garing itu perlahan berhenti. "Kamu janji, kamu mau bertahan demi aku sama anak kita kan? Setelah ini kita bisa rawat dia bersama-sama."

"Aku gak janji Van, tapi aku bakal usahain," senyumnya.

***
10.00

Bayi mungil berjenis kelamin laki-laki itu masih setia tertidur nyenyak. Elvan terus memerhatikan nya. Tidak menyangka, hasil karya nya sangat tampan seperti dirinya. Ya, itu menurutnya.

BAD HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang