Minggu...Cup!
Satu ciuman itu mendarat di kening Grisel. Kejadian itu setelah Elvan memakaikan cincin ke jari tengah Grisel.
Mereka berdua tampak memasang wajah yang sama-sama kesal, sementara para saksi lah yang bersemangat, apa lagi dalam mengucapkan kata sah.
Setelah itu Grisel kembali ke dalam kamar nya untuk mengganti pakaian nya menjadi gaun.
Sementara Felisa, gadis itu berjalan gembira memasuki gerbang rumah Grisel.
"What the fuck," kaget nya setelah melihat halaman rumah saudara plus sahabat nya itu di penuhi mobil.
Bukan hanya itu, ia tambah kaget lagi ketika bagaimana bisa mobil orang tua nya juga ada di sana?
Felisa yang sudah kepo ada acara apa di dalam rumah itu, ia pun langsung berlari masuk ke dalam.
"Omg." Mulut nya terbuka lebar ketika melihat pemandangan di depan nya ini.
Gadis itu masih pd dengan raut wajah nya walaupun di lihat banyak orang.
"Lo kawin?" tanya Felisa ke Elvan yang masih setia duduk di tempat nya.
"Bacot," balas tajam Elvan.
"Omaygat... Kok gue gak di undang sih, lo kawin sama Prisa kok di rumah Grisel sih?" pekik nya yang benar-benar membuat Elvan ingin menyumpal mulut ember gadis ini.
"Pergi aja deh lo, ganggu acara orang aja."
"Yaelah, yaudah lagian gue kesini juga mau nemuin Grisel."
Felisa pergi menaiki tangga menuju kamar Grisel. Ia tak memikirkan kejadian ini, lagian ia datang hanya ingin menumpang bermain game.
"Grisel! I'm coming!" triak nya lalu membuka pintu kamar.
"Eh, apa-apaan ini?" sambung nya tak mengerti.
"Kamu ngapain di sini?" tanya Grisel tajam.
"Kok lo main dandan-dandanan gak ajak gue sih? Harus nya lo ajak gue, bukan ajak mbak-mbak tukang make up ini."
"Banyak omong anjing," jengah Grisel.
"Lo Grisel?"
***
"Yaudah Tan, Om, kita pamit pulang dulu ya," ucap Felisa setelah mengetahui semua nya.
"Iya-iya silahkan, kapan-kapan main lagi ya ke rumah ajak mama sama papa," ujar Dio.
"Iya Om, Felisa usahain kalo mama sama papa gak sok sibuk ya," cengir nya.
Setelah keluarga Felisa pulang, kembali lagi dengan keluarga Elvan dan Grisel yang sedang menasihati anak nya masing-masing.
"Elvan, kalo udah berumah tangga jangan suka ribut-ribut, oiya Mama minta kamu jauhin si Prisa-Prisa itu, Mama gak suka sama dia," ucap Ela.
"Tapi kan Elvan nikah juga karna tanggung jawab doang ma, gak lebih," balas Elvan.
"Jalanin aja gak usah banyak omong, inget kamu itu udah ada yang punya."
"Grisel, kamu jangan bandrl-bandel ya, Bunda gak mau dapet laporan dari suami kamu kalo kamu itu bandel," ujar Grea.
"Ck, iya bunda tersayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD HUSBAND [END]
Teen FictionBiasain follow sebelum baca. Dia Grisel, si gadis lemah lembut. Dan dia berubah menjadi Nares, si gadis cuek dan bodoamat dengan segala hal. Berawal dari suatu malam yang seketika membuat kehidupan nya berubah begitu saja. Dia Elvan, si pemberi k...