50. Aku Ulang Tahun!

133 49 71
                                    

Sebelumnya aku minta maaf karena udah lama nggak update. Aku lagi sibuk banget, sampai rasanya 24 jam sehari itu nggak cukup. Sekian curcolnya. Selamat membaca!!

🌱🌱🌱

Shana menautkan dua jari telunjuknya sambil menatap Kaisar takut. Shana sangat sadar akan perubahan sikap Kaisar padanya hari ini. Mungkin karena ia memberitahu hubungannya dengan Kun. Sebenarnya, bukan salah Shana jika ia memilih Kun dari pada Kaisar, salahkan saja Kaisar yang tak kunjung serius dan memperjelas hubungan antara mereka berdua. Kalaupun Kaisar sebenarnya tidak menyukai Shana, maka Kaisar tidak perlu marah jika Shana menjalin hubungan dengan orang lain. Atau mungkin Shana punya salah lain hingga membuat Kaisar marah seperti ini?

Shana berhenti melangkah tepat di depan kelasnya. Kali ini ia menatap punggung Kaisar dengan kesal, tiba-tiba otak brilian Shana bekerja dengan baik. Seharusnya Shana tak perlu takut karena Shana tahu, Kaisar tidak akan marah lama-lama padanya. Lebih baik Shana diamkan saja sampai Kaisar kembali mendatanginya.

"Kai, lo pulang duluan aja, nggak mood banget gue pulang sama lo," ucap Shana kesal sambil menyenggol tangan Kaisar.

"Terserah lo, deh."

Tuh kan, Shana makin merasa kesal sekarang, ini si Kaisar kelakuannya kenapa jadi kayak babi sih. Mau ngomong kasar, tapi percuma,Kaisar pasti langsung nyelonong gitu aja tanpa mau mendengarkan Shana. Shana mengibas-ngibaskan tangannya ke leher karena terlalu kesal pada Kaisar yang lagi cosplay jadi babi itu.

Shana berbalik arah, dari pada kesalnya makin menjadi-jadi, lebih baik Shana menemui Kun Ge di ruang olim. Ini akan lebih bermanfaat untuknya dibanding harus terus memaki-maki Kaisar di dalam pikirannya.

Setelah sampai di ruang olim, Shana merasa hari ini bukan hari keberuntungannya, padahal hari ini ia sedang berulang tahun. Bukan, Shana bukan sedang melihat Sakuntala lagi selingkuh di ruang olim, malah yang ia temui hanya Kun, Mbak Mawar, dan anggota ekskul yang lain lagi sibuk menghabiskan kertas dan tinta pena. Shana menghela napas perlahan, faktanya sekarang ia harus pergi agar tidak mengganggu fokus belajar anggota ekskul itu.

Baru saja berbalik badan, hidung Shana malah ditimpuk kertas yang sudah diremukkan. Lagi-lagi Shana menghela napas pelan, kenapa ia sangat sial di hari ulang tahunnya ini? Mana yang ngucapin sedikit, yang ngasih hadiah malah cuma Kaisar lagi.

"Sini!" Shana menangkap suara yang tidak asing di telinganya.

Setelah melihat wajah pelaku si pelempar kertas, Shana memejamkan mata sambil mengontrol napasnya agar tidak mengamuk saat ini juga. Melihat seseorang berwajah lumayan ganteng tersenyum smbil melambaikan tangan padanya membuat Shana bisa menahan dirinya untuk tidak mengamuk saat ini juga.

Shana melangkahkan kaki menghampiri Danan yang sedang duduk di sebuah bangku di bawah pohon. Ada untungnya juga bagi Shana bertemu Danan disini, setidaknya ia tidak sendirian dan tidak terabaikan lagi di hari ulang tahunnya hari ini.

"Nan! Gue hari ini ulang tahun," ucap Shana sambil berjalan setengah melompat saat menghampiri Danan.

"Serius?! Selamat ulang tahun kalo gitu," balas Danan sambil meraih tangan Shana dan bersalaman sambil tersenyum lebar.

Shana tersenyum dengan sangat lebar. Ini pertama kali ia tersenyum lebar hari ini. Ada perasaan membuncah juga dalam hati Shana saat Danan mengucapkan kata selamat untuknya. Apalagi saat melihat wajah Danan yang terlihat seolah ikut bahagia dihari ulang tahun Shana ini.

"Ngomong-ngomong, lo kenapa belum pulang?" tanya Shana sambil ikut duduk di samping Danan.

"Nggak ada alasan, gue cuma mau ngadem di sini," jawab Danan sedanya. "Lo kenapa belum pulang?"

SHANA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang