42. Ngerepotin Shana

144 59 84
                                    

Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah. Sekalian, ramein cerita ini sama komennya, ya.

Selamat membaca✨

__________________________

"Itu es krimnya meleleh, Cher!" frustasi Shana saat melihat lelehan es krim tangan Cherry. Padahal sudah sedari tadi Shana peringatkan agar tidak bermain-main memakan es krimnya.

Cherry mengabaikan Shana dan menjilat es krim yang mengenai tangannya. Biarkan saja kakaknya itu rempong sendiri. Heran, dari tadi ngomel mulu. Omelannya melebihi bunda kalau lagi ngomel. Di tengah terik matahari yang menyengat dan di tengah rasa frustasi Shana, Cherry tetap menyibukkan diri dengan es krimnya.

"Kamu anak siapa sih, Cher? Dekil gini, Mana jorok lagi." Shana tetap mengomel di sepanjang jalan menuju rumah.

Cherry masih geming, membiarkan Shana mengomel sepuasnya. Es krim di tangannya lebih menarik daripada omelan kakaknya itu.

"Tumben lo keluar siang-siang gini," ucap Raka yang baru keluar dari rumahnya. Ia sedikit heran melihat Shana yang mau berjalan di tengah terik matahari, tidak biasanya Shana seperti ini.

Shana menghampiri Raka yang berdiri di depan rumahnya dengan menarik Cherry yang masih sibuk dengan es krimnya. Untung Cherry adiknya, kalau bukan, sudah Shana pastikan Cherry akan ia tendang agar cepat sampai ke rumah.

Shana menyodorkan kantong plastik yang ia bawa ke wajah Raka. "Gue beli jajan," ucapnya.

Raka mengernyitkan dahi, tumben-tumbenan sekali Shana tidak datang meminta ke rumahnya. Padahal biasanya Shana hanya memakan salak. Kalau mau jajanan, Shana akan meminta ke rumahnya sambil merecoki Kaisar yang mengerjakan tugas mereka berdua. Ini aneh, pokoknya Shana itu kalau ada apa-apa pasti ke rumah Raka dulu. Tapi sekarang lihat, Shana dengan suka rela pergi beli sendiri, di tengah panas yang terik, berjalan kaki pula.

"Udah nggak makan salak lagi lo?"

"Masih kok, cuma salaknya habis. Bunda lupa beli," jawab Shana. "Bang, mendadak gue mau semangka, anterin yuk!"

"Lain kali aja deh, gue nggak bisa ninggalin Kaisar sendirian. Di rumah lagi nggak ada orang," tolak Raka.

"Terus ini lo mau kemana?"

"Mau beli bubur, Kaisar mau makan bubur katanya."

"Dih, mau aja lo disuruh-suruh, manja banget tu anak," cibir Shana.

Raka lagi-lagi dibuat heran oleh Shana. Ini beneran Shana nggak tahu sama sekali kalau Kaisar lagi sakit? Padahal mereka kan berdua terus, terus dia nggak sadar kenapa Kaisar nggak bertandang ke rumah Shana? Ini benar-benar patut Raka curigai.

"Lo seriusan nggak tau, ya?" tanya Raka.

"Apa?"

"Si Kaisar sakit, Sha. Serius lo nggak tau?"

Shana membulatkan matanya saat mendengar pernyataan Raka. Ini serius, ya? Kaisar sakit terus Shana nggak tahu sama sekali? Kaisar juga tidak memberi tahu Shana apa-apa.

"Sejak kapan?" tanya Shana.

"Baru kemarin, lo temenin gih, gue mau beli bubur dulu," pamit Raka.

SHANA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang