6. Kebohongan yang Membawa Bencana

807 424 190
                                    

Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah. Sekalian, ramein cerita ini sama komennya, ya.

Selamat membaca✨

______________________________________________

Seperti manusia jomblo kebanyakan, Shana berjalan sendirian menyusuri koridor yang mengarah ke taman belakang sekolah. Tidak ada alasan spesial, Shana hanya ingin menyelamatkan matanya dari pemandangan yang membuatnya semakin ingin memaki status jomblonya. Teman kelas Shana yang rata-rata sudah sold out, dengan tidak berperi kejombloannya malah pacaran di depan para jomblowan dan jomblowati. Tentu saja berada di sana hanya akan memancing sakit mata, hati dan batin seorang Shana Fardela.

Karena berjalan di koridor yang menuju taman belakang sekoah, Shana tidak terlalu banyak berpapasan para siswa SMA Neo. Hanya orang-orang gabut seperti Shana yang menjadikan taman belakang sekolah sebagai tujuan. Selebihnya, siswa SMA Neo memilih untuk menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin, lapangan basket untuk sekedar menonton para cogan, perpustakaan untuk murid-murid jenius nan kutu buku, atau tetap dikelas untuk pacaran atau sekedar tidur.

Hanya perpustakaan yang termasuk tempat Shana untuk menghindar dari teman-teman sekelasnya. Tapi, Shan jadi insecure untuk memasuki tempat keramat itu. Soalnya Shana ini bukan jenis kutu buku, tapi dia itu kutu beras.

"Sha!"

Shana hanya bisa melongo sedikit bingung saat Arion, teman sekelasnya, berjalan dari arah depannya. Shana bingung, Arion itu sedang memanggilnya, atau ada 'Sha' lain di sini yang dipanggil oleh Arion. Shana menoleh ke sekitarnya untuk memastikan keberadaa orang lain yang mungkin dipanggil oleh Arion. Tidak mendapati siapapun, Shana menunjuk dirinya sendiri dengan wajah bingung sambil menatap arion.

"Sha! Dari tadi gue suruh ke sini, kenapa baru datang?" ucap Arion dengan intonasi yang membuat siapapun yang mendengarnya akan salah tingkah.

"Gue?" tanya Shana sembari menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi bingung. Pasalnya, Shana tidak benar-benar tidak memiliki janji apapun dengan Arion. Apalagi mereka tidak terlalu dekat saat di kelas, ini benar-benar membuat Shana bingung.

"Iyalah, emang ada Shana lain di sini?" Kali ini Arion mencoba memberi Shana kode lewat gerak matanya.

Emang dasarnya otak Shana benar-benar tidak berguna, ia masih melongo dengan ekspresi yang membuat Arion ingin memakinya saat ini juga. Cantik-cantik dungu. Terpaksa, Arion mendekatkan tubuhnya dengan Shana untuk membisikkan sesuatu pada gadis itu. Tapi posisi mereka sekarang ini benar-benar akan mengundang kesalahpahaman orang yang melihatnya.

"Bantu gue bentar, pura-pura jadi pacar gue," bisik Arion dengan nada sedikit memohon.

"Hah?" Shana masih mencoba memahami apa yang sedang terjadi sekarang. Otaknya yang sudah berkarat karena sudah lama tidak ia gunakan bekerja sangat lamban.

"Pura-pura jadi pacar gue sebentar," tegas Arion.

Shana menatap ke depannya dan mendapati seorang perempuan yang menatapnya dengan tidak suka. Ah, Shana mengerti sekarang. Ia sedang dijadikan perisai oleh Arion untuk menghindari perempuan ini. Tapi, apa untungnya bagi Shana jika ia membantu Arion? Nggak ada! Jadi Shana memutuskan untuk menolak permintaan Arion.

"Nggak mau! Faedahnya buat gue nggak ada," tolak Shana langsung tanpa pembukaan terlebih dahulu.

"Gue bakal nurutin permintaan lo."

"Semuanya? Apa aja yang gue mau?" Shana mulai tersenyum licik karena penawaran dari Arion.

"Apa aja."

SHANA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang