44

1.3K 153 36
                                        

KIRISHIMA POV 

~FLASHBACK~

"Katsuma !" Sapaku melihat adik kelas ku sekaligus orang yang kini menjadi dokter khusus anak angkat ku, Emi. 

Well, aku memang belum mengangkat Emi sebagai anakku secara hukum. Tetapi aku pasti akan mengangkatnya menjadi anakku secepatnya setelah aku memastikan aku bisa memberikannya keluarga yang utuh. 

"Ah, Kirishima-san. Maaf aku datang terlambat karena aku harus mampir ke penthouse milik Deku-kun untuk memeriksa keadaan Bakugo-san terlebih dahulu. Jadi, bagai-"

"Apa yang terjadi pada Baku-bro ?! Apa dia sakit ? Sakit apa ? Apakah parah ?!" Tanyaku panik mendengar penjelasannya. 

Kalian jangan salah paham. Aku panik karena aku khawatir pada sahabatku. Meskipun tidak bisa aku pungkiri aku pernah menaruh hati pada nya, tapi kini tidak lagi. Jika kalian tanya, apakah aku masih mencintainya ? Tentu saja masih !

Cinta itu banyak bentuknya. Cinta kepada kekasih, cinta kepada keluarga, dan juga cinta pada sahabat. Tidak selamanya cinta bisa dimiliki. Ada kalanya kau harus mengalah untuk memberikan kebahagiaan pada orang yang kau cintai. Dan aku memilih untuk mencintainya sebagai seorang sahabat. 

"Ah... Tidak. Bakugo-san baik-baik saja. Hanya saja, Bakugo-san sering merasa mual dan sedikit lemas sebagai akibatnya," Jawab Katsuma sembari menuliskan sesuatu di atas kertas resep.

"Apa ? Bukankah itu buruk ?! Sudahlah ! Hari ini pemeriksaannya di tunda saja, aku mau menjenguk Baku-bro !" Seru ku sembari bangkit dari kursi dan bersiap meninggalkan ruangan pemeriksaan milik Katsuma. 

Langkahku terhenti saat Katsuma menahan pergelangan tanganku. Aku menatapnya kesal. 

"Aku tau kau khawatir dengan Bakugo-san. Tetapi kita tidak bisa menundanya lagi. Aku harus memeriksamu hari ini. Jika tidak, kedua suami mu itu akan menggilingku tanpa sisa," Cegah Katsuma. 

"Berhenti memanggil mereka seperti itu ! Aku belum menikah !" Ucapku salah tingkah. 

Aku menarik tanganku lalu menutup separuh wajahku yang memerah mendengar ucapannya. 

"Baiklah. Baiklah. Kalau begitu mereka adalah calon suami mu. Sekarang berbaringlah dan biarkan aku melakukan pekerjaanku," Ujarnya santai sembari mendorongku ke dalam bilik sempit yang ada di ruangannya. 

Aku menghembuskan napas pasrah menuruti ucapannya. Aku akan menemui Baku-bro besok untuk memastikan keadaannya. Kuharap Midoriya merawatnya dengan baik. 

~FLASHBACK END~ 

.

.

.

.

.

"Eijiro... Tidak bisakah kau pulang malam ini ?" Tanya Tetsu lesu melihatku memasukkan beberapa helai pakaian ke dalam tas. 

"Tidak," Jawabku acuh sembari melipat pakaianku dan menatanya rapi.

"Ei-chan... Jika kau masih marah tentang kemarin, kita bisa bicarakan baik-baik bertiga. Jadi berhentilah mengepak pakaianmu," Pinta Taishiro memelas sembari mengusap punggung Emi yang tertidur di dalam gendongannya dengan lembut. 

Aku menghembuskan napas mendengar ucapannya. Aku menutup resleting tas  ranselku lalu menggendongnya di punggungku. Aku melangkahkan kakiku menuju pintu keluar mengabaikan dua orang pria dominan yang mengikutiku dengan gelisah. 

Katsuki - Kitsune [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang