32

2.8K 187 184
                                    

WARNING
18+

.

.

.

.

Bagi yang belum cukup umur di harapkan untuk menyesuaikan diri sesuai dengan ketentuan yang berlaku 

Karena hampir seluruh isi chapter ini berisi adegan panas, maka dimohon kebijaksanaan masing-masing ^^

Sana dengan sengaja membuat percakapan yang dilakukan menggunakan bahasa Inggris dengan harapan mampu (meski mungkin mustahil) mencegah pikiran pembaca yang belum cukup umur terkontaminasi dengan kata-kata yang tidak sesuai usia

Bagi pembaca yang masih mengabaikan peringatan ini, mohon diingat, dosa di tanggung oleh masing-masing orang ^^

Selamat Membaca !! Jangan lupa vote dan comment :3

.

.

.

.

.

Tetes demi tetes air mengalir dari ujung rambut Bakugo yang basah. Pria bersurai pirang itu menutup kedua matanya dengan kedua tangan yang bersandar pada wastafel yang terbuat dari marmer sembari menundukkan kepalanya dalam. Di hembuskan nya nafas panjang penuh akan perasaan frustasi.

Bakugo mengangkat wajahnya dan menatap lurus pada cermin berbentuk lingkaran yang ada di dalam kamar mandi pribadinya itu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

Bakugo menyisir rambutnya dengan jari-jari tangannya secara acak ke atas sembari membuka laci yang berada di bawah wastafel dan mengambil sesuatu di dalam nya. Di genggamnya botol kecil berisikan pil itu dengan erat.

"Hah ! Aku pasti sudah gila," Ucapnya gusar sembari tersenyum miring di depan cermin.

Ia menghembuskan nafas panjang sekali lagi sebelum memakai bathrobe berwarna putih menutupi tubuhnya yang polos tanpa pakaian di dalamnya. Tak lupa ia mengikat tali bathrobe dengan rapi. Ia melangkahkan kaki nya keluar dari kamar mandi menuju pintu kamarnya lalu dengan mantap melangkah ke arah lorong yang berlawanan dengan lorong miliknya.

Bakugo menghentikan tangannya di depan pintu Midoriya. Ia menggelengkan kepalanya kuat berusaha menghilangkan rasa ragu yang tiba-tiba saja muncul.

'Aku tau ini gila. Tapi aku merasa ini adalah keputusan yang tepat dan aku harus melakukan ini, jika tidak aku pasti akan dihantui rasa sakit setiap kali melihat senyuman si bodoh itu nantinya. Argh !! Sudahlah aku tidak peduli ! Aku akan lakukan apa yang harus dan ingin aku lakukan !' Batin Bakugo memantapkan dirinya dengan keputusan yang ia ambil saat ini.

*Tok-tok-tok*

Midoriya mengalihkan perhatiannya dari novel yang di baca nya saat mendengar suara ketukan pintu. Di tutupnya novel yang ia baca lalu ia letakkan di atas nakas.

"Masuklah," Ujarnya sedikit menaikkan nada suaranya agar Bakugo mendengar ucapannya dari luar kamar.

*Cklek*

Katsuki - Kitsune [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang