21

1.3K 199 130
                                    

Midoriya menghentikan laju mobil nya di depan pintu mansion milik temannya. Seorang pelayan menghampirinya dan menyambutnya dengan sopan. Midoriya memberikan kunci mobilnya pada pelayan itu untuk memarkirkannya di dalam parkiran yang ada di dalam mansion milik temannya itu.

Di depan mansion, pelayan lainnya menyambut kedatangan Midoriya dan mengantar nya masuk ke dalam mansion, menuju ruang tengah, tempat dimana pemilik mansion dan beberapa orang lainnya berada.

"Ah ! Midoriya !!" Seru Kaminari riang melihat kedatangan Midoriya.

Seruan yang Kaminari ucapkan mengundang perhatian dari orang-orang yang berada di dalam ruangan itu. Sero yang duduk bersebelahan dengan Kaminari beranjak menghampiri Midoriya dan mengajaknya untuk duduk di sofa.

Midoriya tersenyum tipis saat melihat beberapa orang yang tidak di kenali nya. Gerakan matanya berhenti saat ia mengenali salah satu wajah orang yang berkumpul disana, kecuali Sero dan Kaminari.

Pria pemilik surai berwarna merah dan putih itu menatap Midoriya dengan datar. Manik hijau milik Midoriya dan manik berbeda warna milik Todoroki bertatapan dan saling mengunci dengan pandangan yang tidak bisa di artikan.

Suasana diantara keduanya terasa berat. Kedua nya bahkan tidak sadar saat orang-orang mulai meninggalkan ruangan itu menyisakan mereka berdua bersama dengan Sero dan Kaminari.

"A-anu... Todoroki ? Midoriya ? Ada apa ?" Tanya Kaminari dengan suara pelan. Ia merasa sedikit ketakutan dengan aura gelap yang mengelilingi mereka berdua.

Midoriya dan Todoroki memutus aksi saling tatap mereka. Todoroki mengambil cangkir miliknya dan menyesap isi nya. Ia berusaha mengalihkan perhatiannya dan bersikap setenang mungkin.

Midoriya mengalihkan perhatiannya dan menatap Kaminari dengan senyum bisnis yang terukir di wajahnya.

"Tidak ada apa-apa Kaminari-kun." Ucap Midoriya setenang mungkin. Ia tidak ingin membuat teman-teman nya yang sudah mengundangnya makan malam itu menjadi tidak nyaman.

"Benarkah ?" Tanya Kaminari memastikan.

Mengabaikan percakapan antara Kaminari dengan Midoriya dan Todoroki, Sero memilih untuk memanggil pelayan untuk menyiapkan makan malam.

"Iya."

"Tidak."

Midoriya dan Todoroki menjawab bersamaan dengan jawaban yang tidak sama. Keduanya kembali bertatapan. Tatapan datar dan dingin yang menyembunyikan berbagai macam emosi di dalam nya.

"Eh ?" Celetuk Kaminari bingung. Sero menatap keduanya dalam diam. Tangannya terulur memeluk pinggang Kaminari.

"Tenanglah Kaminari-kun. Tidak ada yang terjadi diantara kami kok. Benar kan, Todoroki-kun ?" Ucap Midoriya dengan santai.

Midoriya tersenyum bisnis ke arah Todoroki. Todoroki menatapnya datar. Ia melipat kedua tangannya dan menaikkan kaki kirinya ke atas kaki kanannya.

"Tidak." Jawab Todoroki singkat.

"Kau dan aku, seingatku kita memiliki beberapa urusan yang belum kita selesaikan. Kenapa kau berusaha menutupi nya Midoriya ?" Sambung Todoroki datar.

Kaminari menatap keduanya bingung. Sero menyadarinya, ia mengeratkan pelukannya dan menarik perhatian Kaminari. Kaminari menatap nya penasaran. Keduanya beradu tatap, seolah sedang bertelepati. Beberapa saat kemudian, Kaminari kembali menatap kedua temannya dalam diam.

Midoriya terdiam sejenak mendengar ucapan Todoroki. Ia kembali menarik kedua sudut bibirnya dan mengembangkan senyum bisnis di wajahnya.

"Aku tidak berniat menutupinya. Hanya saja, bukankah seharusnya kau bekerja sama denganku untuk tidak membahasnya saat ini, Todoroki-kun ? Jika kita membahasnya disini, kita bisa membuat Kaminari-kun dan Sero-kun kesulitan." Ucap Midoriya datar.

Katsuki - Kitsune [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang