36

1.2K 151 41
                                    

Tap..tap..tap..tap..tap..

Gema suara langkah kaki terdengar di lorong elit dengan ruangan khusus pemilik perusahaan yang terletak di ujung lorong.

Pria tampan bersurai hijau yang memiliki aura dominan itu melangkahkan kakinya menuju ruangan kerjanya diikuti oleh dua orang pengawal berbaju hitam di belakangnya.

Pria itu, Midoriya, membuka pintu ruangannya dan melangkah masuk. Kedua pengawalnya berhenti dan menjaga di luar ruangan. Di dalam ruangan kerjanya ia disambut oleh kehadiran sekertaris pribadinya, Uraraka, dan kepala pelayan di mansionnya, Ilkies.

"Ohayou Midoriya-sama," Sapa Uraraka dan Ilkies bersamaan.

Midoriya mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya sembari mengerutkan keningnya melihat kehadiran Ilkies di dalam ruangan kerjanya yang terasa janggal. Seingatnya, ia tidak memangil kepala pelayannya itu untuk menemui dirinya di kantor. Lalu kenapa pria itu ada di dalam ruangannya bersama dengan sekertaris pribadinya ?

"Ilkies, apa yang kau lakukan disini ? Apakah ada sesuatu yang terjadi di mansion ?" Celetuk Midoriya penasaran.

Ilkies mengangkat kepalanya dan menatap lurus pada mata atasannya itu dan menggeleng mantap menanggapi pertanyaan Midoriya.

"Tidak terjadi apa-apa di mansion, Midoriya-sama. Saya hanya ingin menyampaikan jika kami telah menemukan tempat persembunyian Todoroki Touya-san," Ujar Ilkies sopan.

Uraraka mengulurkan sebuah berkas pada Midoriya setelah Ilkies menyelesaikan ucapannya. Midoriya menerima berkas itu dan membacanya dengan teliti.

Ia mengerutkan keningnya nya melihat alamat yang terlampir dalam berkas itu.

"Tempat ini kan.... Apa kalian yakin mereka bersembunyi disana ?" Tanya Midoriya sedikit ragu dengan apa yang tertulis pada laporan itu.

"Kami yakin. Aku sudah memastikannya dan bertanya pada beberapa penduduk disana. Ah ! Tenang saja, aku sudah meminta warga merahasiakan kedatanganku kesana. Jadi seharusnya mereka tidak sadar jika kita sudah berhasil melacak keberadaannya," Jelas Uraraka yakin.

Midoriya terdiam sejenak mendengar penjelasan dari Uraraka. Ia menghembuskan nafas kemudian menganggukkan kepalanya mengerti.

"Baiklah. Aku harap tidak terjadi sesuatu yang buruk mengingat tempat itu tidak memiliki banyak Hero untuk melindungi warga disana," Ungkap Midoriya penuh harap.

"Mereka akan baik-baik saja," Celetuk Ilkies menanggapi Midoriya.

"Apa ?" Midoriya menatap lurus ke arah Ilkies dengan sebelah alis yang terangkat.

"Saat ini sepasang kekasih itu sedang menunggu kehadiran bayi mungil mereka ke dunia. Jika mereka berencana untuk menetap setidaknya sampai anak mereka lahir, maka mereka harus bersikap baik pada warga sekitar sehingga nantinya para warga tidak akan masalah memberikan bantuan pada mereka semasa kelahiran," Jelas Ilkies.

"....Berapa usia kehamilannya ?" Tanya Midoriya sedikit penasaran.

"Menurut perhitungan saya, usia kehamilannya diperkirakan sudah mencapai 5 bulan. Berdasarkan info yang saya dapatkan dari mencuri dengar obrolan mereka dengan dokter kandungan, kekasihnya itu sedang mengandung anak kembar tiga," Jawab Ilkies menjelaskan.

Midoriya menahan nafasnya sejenak mendengar jawaban Ilkies.

Usia kandungan 5 bulan, dengan tiga anak kembar di dalam kandungannya. Benar-benar menakjubkan !

Midoriya menelan ludahnya serat kala tiba-tiba saja jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia mengeratkan kepalan tangannya sembari menarik dan menghembuskan nafasnya, berusaha menenangkan detak jantungnya yang berdegup kencang.

Katsuki - Kitsune [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang