42

1.1K 150 101
                                    

3 hari kemudian ... 

BAKUGO POV

Tok-tok-tok..

Tok-tok-tok..

Tok-tok-

"Berhentilah mengetuk pintu, bocah ! Aku mengantuk !" Keluhku kesal mendengar ketukan menyebalkan yang mengganggu tidurku. 

"Maafkan aku, Bakugo-sama. Tapi waktu telah menunjukkan pukul 05.00 a.m. dan jadwal keberangkatan Midoriya-sama adalah pukul 06.30 a.m. Apakah Bakugo-sama tidak ingin mengantarkan keberangkatan Midoriya-sama untuk perjalanan bisnis ?" Suara Harumi terdengar dari balik pintu. 

"CK ! Si bodoh itu bukan anak kecil yang harus diantar saat berangkat sekolah. Pergilah jika kau ingin mengantarnya. Aku tidak peduli. Aku mengantuk, biarkan aku tidur lagi," Balasku malas. 

Aku menarik selimutku hingga menutupi seluruh muka ku lalu membalikkan tubuhku menghadap ke arah yang lain. Samar-samar aku mendengar suara langkah kaki yang menjauh. 

Aku menghembuskan napas lalu kembali memejamkan mataku yang terasa berat. Beberapa hari belakangan ini aku tidak bisa tidur awal dan baru bisa tertidur setelah tengah malam. Aku sendiri tidak tau apa yang membuatku menjadi seperti ini, tetapi sepertinya Deku bodoh itu adalah penyebabnya. Aku tidak bisa menyingkirkan si hijau itu dari pikiranku, membuatku tidak bisa tidur saja ! 

Ah ! Berbicara tentang si bodoh itu. Ternyata hari ini adalah keberangkatannya ke Inggris ya... 

Kenapa si kepala brokoli itu tidak mengajakku ikut perjalanan bisnis bersamanya ? Dia bahkan tidak menunjukkan batang hidungnya di penthouse selama tiga hari ini. Ia juga tidak menghubungiku sama sekali. 

Padahal kupikir dia akan melakukan salah satu dari tiga hal itu. Atau mungkin ketiganya sekaligus. Ini menyebalkan ! 

Sebenarnya apa yang terjadi pada isi kepalanya ? Kenapa dia tiba-tiba berubah dan membuatku sulit menebaknya ?

Haahhh..... Aku merindukan si bodoh itu... 

Aarghh ! Sialan ! 

Gara-gara memikirkan si bodoh itu, kantukku jadi hilang ! Urgh ! Sudahlah, karena sudah begini, lebih baik aku mandi lalu jalan-jalan untuk mendinginkan pikiranku. 

Aku menyibak selimut yang menutupi tubuhku dengan kasar dan melompat turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk mandi. 

Aku memasuki walk in closet milikku dengan handuk putih yang bertengger di pinggangku menutupi barang pusaka milikku setelah menyelesaikan mandi ku. 

Aku sedikit membungkukkan badanku untuk mengambil pakaian dalam yang tersimpan di laci terbawah lemari. Handuk putih yang kupakai tiba-tiba terlepas dan tergeletak tak berdaya di atas lantai meninggalkan pusaka berhargaku yang tidak lagi tertutupi kain hingga membuatku dalam keadaan telanjang bulat. 

Aku mengulurkan tanganku untuk memungut handuk putih itu. Aku menghentikan gerakanku saat tanpa sengaja aku melihat pola unik yang terbentuk di atas ekorku yang terpantul dari cermin.

Aku mengurungkan niatku untuk memungut handuk putih itu dan memilih untuk berkaca di cermin full body milikku yang memantulkan tubuh telanjangku tanpa terkecuali. Aku menatap pola aneh yang terbentuk diatas ekorku. Polanya berbeda dengan milik Deku yang terlihat rumit. Pola yang ada pada tubuhku hanya terlihat seperti sulur sederhana dengan akhir yang saling melingkar di atas ekorku. 

Aku merasa bahwa pola yang ada di atas ekor ku ini adalah bagian akhir dari pola yang sebenarnya. Tapi dimana ujung awal pola ini ?

Sulur-sulur sederhana yang terbentuk di tubuhku itu terlihat menyebar disekitar pangkal paha dan pinggulku. Sulur-sulur ini memiliki warna yang pudar dan hampir tidak terlihat, berbeda dengan pola yang ada di atas ekorku. 

Katsuki - Kitsune [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang